Jumat, 03 Mei 2013

Pasca perampokan Mobil Pengangkut Uang_Anggota TNI Menghilang

Bandung,   Seorang ang­gota TNI berinisial Dr, hingga Kamis (2/5) menghi­lang pascaperampokan mo­bil milik G4S atau Securicor. Mobil perusahaan jasa keamanan itu dirampok saat membawa uang untuk diisi­kan ke berbagai anjungan tunai mandiri (ATM), Minggu (28/4) dini hari.

"Pengawalnya (Dr, Red) masih kami cari," kata Kepa­la Satuan Reserse dan Krimi­nal Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Ajun Komi­saris Trunoyudo Wisnu Andiko di Bandung, Rabu (1/5).

Sebelumnya, Dr meng­awal pengemudi mobil, Doly dan petugas teknisi, Deden, yang membawa kendaraan pengangkut uang senilai Rp 5,49 miliar itu dari kantor Securicor di Bandung, tang­gal 27 April 2013, pukul 19.00 WIB malam. Mereka bertugas mengisi empat ATM milik empat bank, yakni Bank BCA, Bank BII, Bank Niaga, dan Bank NISP di 11 lokasi. Namun, selepas mengisi gerai ATM di kompleks Mal Griya Yogya, Ja­lan Sunda ada orang yang menodong mereka.

Saat dirampok, mobil tersebut, masih membawa uang senilai Rp 4,69 miliar. Sebagian Rp 730 juta sudah dimasukkan ke dalam mesin ATM. Doly dan Deden, sambung Truno, disuruh masuk ke dalam mobil. Para pelaku menyetrum, meng­ikat, serta menutup mulut dan mata keduanya meng­gunakan lakban.

Para pelaku kemudian melarikan mobil pembawa uang itu beserta ketiga petu­gasnya. Pagi harinya, Doly sudah ditemukan warga ter­kapar dalam keadaan pingsan di dekat Waduk Saguling. Sedangkan Deden ditemukan siang harinya di sebuah loka­si di Cianjur dalam keadaan pingsan di dalam mobil.

Truno mengungkapkan, pelaku tidak membawa ka­bur semua uang yang ada di dalam mobil itu. Mereka ha­nya membawa yang senilai Rp 2,99 miliar. "Sisanya ma­sih ada di dalam mobil. Kami perkirakan mereka terburu-buru. Pelaku diperkirakan ti­ga orang," katanya.

Internal
Polisi, sambung Truno, belum dapat menyimpulkan apakah kejadian perampok­an ini mendapatkan bantuan dari kalangan internal atau tidak. "Yang pasti, pelaku mengetahui kegiatan dan jadwal mobil PT Securicor. Mereka juga sudah mempe­lajari sistem interlock di sis­tem kendaraan. Karena pe­laku hanya merusak jendela mobil sebelah kiri, menan­dakan mereka mengetahui dan paham sistem interlock dengan akses satu pintu," imbuhnya.

Truno belum mau me­nyimpulkan petugas ke­amanan internal Dr ikut ter­libat dalam perampokan ini. "Kami berkoordinasi de­ngan POM TNI serta Kodim dan satuan Zipur (Zeni Tempur). Karena koordina­tor untuk pengamanan inter­nal PT Securicor itu berasal dari Zipur," terangnya.

Seharusnya, ungkap Truno, pihak PT Securicor mengevaluasi sistem peng­amanan kendaraannya. Apalagi, alat GPS yang di­pasang di mobil tersebut su­dah rusak sejak lama dan ti­dak diperbaiki. "Untuk pengawal juga sebaiknya menggunakan pakaian di­nas, ini untuk upaya preven­tif," ujarnya. [153], Sumber Koran: Suara Pembaruan (02 Mei 2013/Kamis, Hal. 12)