Selasa, 30 April 2013, 22:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Komisi I DPR meminta Panglima TNI melakukan tes urine berkala kepada para
prajurit dan perwira TNI. Hal ini penting guna mengantisipasi penyalahgunaan
narkoba oleh aparat TNI.
“Seharusnya menjadi protap rutin
TNI,” kata anggota Komisi I DPR, Evita Nursanti ketika dihubungi Republika,
Selasa (30/4). Evita mengatakan, tes urine sebaiknya dilakukan oleh lembaga
independen. Hal ini agar hasil pemeriksaan lebih transparan. “Usulan ini akan menjadi masukan bagi
panglima TNI,” ujarnya.
Kasus narkoba yang melibatkan
perwira TNI telah mencoreng citra institusi TNI. Evita menyatakan setiap
prajurit TNI semestinya menjadi panutan bagi masyarakat. “Ini perbuatan yang
memalukan,” katanya.
Evita berharap oknum perwira TNI
yang terbukti menggunakan narkoba bisa ditindak tegas. Sang oknum mesti dipecat
sebagai anggota TNI dan menjalani proses hukum di peradilan sipil. “Prosesnya
mesti lewat peradilan sipil. Ini bukan tindakan militer,” ujarnya.
Sebelumnya Badan Narkotika
Nasional menangkap Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Semarang, Kolonel
ASB pada Sabtu malam (27/4). SB ditangkap saat sedang menggunakan sabu di Hotel
Ciputra, Semarang, Jawa Tengah, tepatnya di kamar 1003. Dari tangan Kolonel
ASB, tim BNN menemukan sabu seberat 1,5 gram.