Senin, 06/05/2013 13:23 WIB
Yogyakarta - 2 Anggota TNI AD
Batalyon Infanteri (Yonif) 403 Wirasada Pratista yang dikeroyok sekelompok
pemuda di Yogyakarta terluka karena sabetan pisau. Keduanya dirawat di rumah
sakit.
"Terluka karena sabetan
pisau, pukulan kayu dan batu," kata Direskrim Polda DIY Kombes Kris
Erlangga di Mapolda, Ringroad Utara, Sleman, Senin (6/5/2013).
Pengeroyokan terjadi di
minimarket Fulltim Jl Seturan, Minggu (5/5/2013) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban
Praka Baltasar Lermatan dan Praka Silvester Tawurutubun yang mengenakan pakaian
biasa, bukan pakaian dinas di minimarket tersebut.
Pada saat bersamaan ada 4 pemuda
yang juga berbelanja. Namun saat membayar di kasir, uang yang mereka bawa tidak
cukup. Kasir meminta mereka melunasinya, namun tidak mau. Mereka malah
mengancam bila kasir melaporkan ke polisi. Mereka tetap tidak mau membayarnya
sehingga cekcok mulut pun terjadi.
Mengetahui adanya perselisihan
itu, Baltasar Lermatan dan Silvester berusaha menengahi dan meminta pelaku
membayar kekurangannya. Namun mereka ngotot tidak mau. Mereka malah
marah-marah.
Tiba-tiba salah seorang pelaku
keluar dari minimarket. Setelah itu masuk sambil membawa batu dan kayu. Mereka
kemudian mengeroyok dan menganiaya kedua prajurit itu. Salah seorang pelaku
juga membawa sebuah pisau.
Karena perkelahian tidak seimbang
itu, kedua korban mengalami luka akibat terkena sabetan pisau. Baltasar
Lermatan luka di bagian jari tangan kanan dan mendapatkan tujuh jahitan. Pipi memar
dan hidung retak akibat dipukul dengan batu. Sedangkan Silvester luka di bagian
ibu jari kiri.
Saat ini aparat Polres Sleman
masih menyelidiki dan memburu empat pelaku penganiayaan tersebut. Polisi juga
masih memerika dari rekaman CCTV di minimarket tersebut. Korban penganiayaan
saat ini masih dirawat di RS Tentara. "Sudah ada yang ditangkap dan
penyelidikan belum selesai," kata Kris Erlangga. Sumber : www.detik.com