07 Mei 2013 | 13:27 wib
WONOGIRI, suaramerdeka.com -
Pasukan dari jajaran TNI-AD Kodim 0728 Wonogiri pimpinan Dandim Letkol (Inf)
Mirza, ikut mem-backup pengamanan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013.
Keberadaannya, akan membantu pengamanan Pilgub yang melibatkan kekuatan inti pengaman sebanyak 9.643
personel.
Untuk pengamanan Pilgub 2013,
Selasa (7/5), Kapolres Wonogiri menggelar pasukan operasi dengan sandi Mantap
Praja Candi 2013, yang disatukan dengan operasi Simpatik Candi 2013.
Gelar upacaranya dilaksanakan di
ruas Jalan Jenderal Sudirman, depan Kantor Satlantas Polres Wonogiri, dengan
menampilkan inspektur upacara Kapolres AKBP Tanti Septiani yang membacakan
amanat tertulis Kapolda.
Ikut serta dalam gelar upacara
operasi kepolisian ini, peleton dari TNI-AD Kodim 0728, Satpol-PP, Hansip
Linmas, Dinas Pehubungan (Dishub), Brigade Sentral Komunikasi (Senkom), Rapi,
PMI, regu pemadam kebakaran PMK, Pramuka Saka Bhayangkara dan peleton kendaraan
bermotor (Ranmor). Jajaran Muspida dan pimpinan dinas serta instansi terkait,
ikut hadir dalam gelar upacara.
Untuk mengamankan Pilgub 2013 di
Wonogiri, akan diturunkan sebanyak 9.643 personel petugas pengamanan inti.
Terdiri atas sebanyak 753 petugas kepolisian dari Polres beserta jajaran Polsek
se Wonogiri, dan sebanyak 8.890 personel petugas pengaman dari unsur
Perlindungan Masyarakat (Linmas).
"Kecuali itu, kami juga
mendapatkan bantuan pengamanan sebanyak dua SST (Satuan Setingkat Peleton) dari
Brimob, dan di -backup oleh pasukan TNI-AD dari jajaran Kodim 0728
Wonogiri," tegas Kapolres Wonogiri AKBP Dra Tanti Septiani.
Para petugas yang tampil sebagai
pengaman inti ini, akan melakukan pengamanan di 2.160 Tempat Pemungutan Suara
(TPS) yang tersebar di 294 desa/kelurahan di 25 kecamatan se Kabupaten
Wonogiri.
Hari H pelaksanaan Pilgub Jateng,
akan digelar pada tanggal 26 Mei 2013 mendatang. Kekuatan pengamanan inti ini,
nantinya juga akan dipersiapkan bertugas untuk mengamankan pemilu legislatif
(Pileg) dan juga pemilihan presiden (Pilpres) pada tahun 2014 mendatang.
Dari analisa dan evaluasi (anev)
yang dilakukan Polres, keberadaan TPS berindikasikan dapat memicu kerawanan
dalam pelaksanaan Pilgub. Disamping potensi-potensi lain, yang dapat memicu
terjadinya kekacauan. "Semua indikasi kerawanan dalam Pilgub, akan kami
seriusi dan mendapatkan perhatian untuk diantisipasi," tandas Kapolres.