Sabtu, 6 April 2013 18:03:00
Mantan Panglima TNI Jenderal
(Purn) Endriartono Sutarto menilai pencopotan Panglima Kodam (Pangdam) IV
Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso adalah keputusan paling tepat.
Hardiono kini dimutasi menjadi staf Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). "Tepat
itu yang paling tepat," kata Endriarto di Gedung Indonesia Menggugat (GIM)
Bandung, Sabtu (6/4).
Namun dia meminta ucapan Pangdam
yang awalnya ngotot tidak ada keterlibatan prajurit dalam penyerangan Lapas
Cebongan tak terus dijadikan polemik. Saat ditanya apakah ada kemungkinan
Pangdam ingin menutupi, Endriarto enggan menanggapi. "Sebenarnya saya tidak
tahu beliau menutupi atau memang tidak punya data. Tapi katanya dia belum punya
data," ujarnya.
Tapi dia bisa menjamin bahwa
tidak ada yang disembunyikan dan apalagi mengindikasi adanya keterlibatan
prajurit. "Sampai saat ini saya belum melihat ada indikasi. Kalau ada
keterlibatan prajurit maka hukum akan ditegakkan," ungkapnya.
Pasca terjadi penyerangan di
Lapas Cebongan, dengan lantang Pangdam Hardiono mengatakan bahwa tidak ada satu
pun prajurit TNI AD yang terlibat terkait penembakan empat tersangka
penganiayaan yang menewaskan Sersan satu Heru Santoso di Hugo's Cafe.
Padahal tim investigasi TNI AD
mengungkap bahwa penyerangan dilakukan 11 prajurit Grup 2 Kopassus Kandang
Menjangan, Kartasura, Jawa Tengah. Sumber : www.merdeka.com