Jumat, 05 April 2013

CCTV Penjara Dibuang ke Bengawan Solo


Jakarta,    Anggota Komando Pasukan Khusus yang terli­bat penyerangan ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, sudah berupaya menghilangkanjejak. Kamera pantau (closed circuit television/CCTV) penjara mereka buang ke Sungai Bengawan Solo. Barang bukti tersebut menyimpan rekaman gerak-gerik mereka saat menghabisi empat tahanan pada Sabtu dinihari dua pekan lalu itu.

"Ini pengakuan dari pela­ku yang disampaikan kepada tim investigasi," ujar Ketua Tim Investigasi TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Unggul K. Yudhoyono dalam keterangan  pers  kemarin. Ada dua komputer penyim­pan data CCTV yang diam­bil. "Salah satunya ada yang dibakar."

Unggul mengatakan, saat penyerang penjara Sleman bergerak, ada dua anggota Kopassus dari Kandang Menjangan, Kartasura, ber­usaha mencegah dengan mengejar menggunakan Daihatsu Feroza. Namun, upaya itu gagal. Para pela­ku bergerak cepat sambil menghimpun informasi loka­si sasaran. "Mereka dapat informasi sambil jalan, ada yang melihat iring-iringan pengawalan ketat menuju Cebongan," ujar Unggul.

Tim ini dibentuk lima hari setelah penyerangan, tepat­nya Kamis, 28 Maret. Kepala Staf TNI AD Pramono Edhie Wibowo kemudian mengumumkan ada keterli­batan tentara dalam kasus ini. Tim melakukan penyelidikan ke Komando Resor Militer Yogyakarta dan ke Markas Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura. Sebanyak 25 orang dimintai keterangan, termasuk pelaku yang mengakui perbuatan­nya.

Dari Markas Grup II Kopassus Kandang Menjangan belum bisa dida­patkan konfirmasi ihwal kete­rangan dari Tim Investigasi TNI Angkatan Darat. Ketika Tempo hendak menemui Komandan Grup II Kopassus Kandang Menjangan Letnan Kolonel Infanteri Maruli Simanjuntak, dia tidak ber­ada di tempat. "Komandan masih berada di Jakarta," ujar salah satu petugas berseragam Provost yang ber­jaga di pos depan Kandang Menjangan.

Panglima Kodam IV Diponegoro Mayor Jenderal Hardiono Saroso hingga kemarin belum memberi penjelasan. Sebelumnya, Hardiono dengan tegas mem­bantah dugaan keterlibatan Kopassus dalam penyerang­an penjara Sleman. Bahkan dia memastikan tidak ada anggota TNI Angkatan Darat ikut dalam penyerbuan yang menewaskan empat orang tahanan itu.

Kepala Rumah Tangga Rumah Dinas Panglima, Sersan Mayor Suprapto, mengatakan Jenderal Hardiono hanya melaya­ni urusan dinas di kantor. "Panglima sedang istirahat," kata Suprapto kemarin. Tempo mencoba menghu­bungi Kepala Penerangan Kodam IV Diponegoro Kolonel Infanteri Widodo Raharjo. Dia hanya member komentar singkat, "Ga ada tanggapan," ujar dia. (ANANDA BADUDU | AHM AD RAFIQ | SOHIRIN | SUKMA), Sumber: Koran Tempo (05 April 2013/Jumat, Hal. 02)