Rabu, 17 Apr 2013 18:48 WIB
Yogyakarta (Analisa) - Jajaran
pimpinan Polri dan TNI di Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, menggelar pertemuan
dan dialog dengan berbagai organisasi kemasyarakatan dan tokoh masyarakat di
Markas Korem 072/Pamungkas Yogyakarta untuk mensikapi berbagai isu yang
berkembang pascapenyerangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sleman dan
berbagai tindak kekerasan yang terjadi di wilayah setempat.
Hadir dalam pertemuan tersebut
tuan rumah Komandan Korem 072/Pamungkas Bigjend TNI Adi Wijaya, Kapolda DIY
Brigjen Polisi Haka Astana, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Adisutjipto
Marsekal Pertama TNI Agus Munandar serta Komandan Pangkalan Angkatan Laut
(Danlanal) Yogyakarta Kolonel Laut Daniel Mudji Rahadi.
Sedangkan dari organisasi
kemasyarakatan yang juga hadir dalam dialog tersebut Komite Nasional Pemuda
Indonesia (KNPI), Paksi Katon, FKPPI, Pemuda Pancasila. Selain itu juga hadir
perwakilan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) di Yogyakarta, perwakikan warga Papua,
Ambon, Paguyuban Madura, Paguyuban Surabaya, dan Komando Inti Keamanan
(Kotikam) DIY.
Bigjend TNI Adi Wijaya mengatakan
pertemuan ini sebagai sarana silaturahmi dan diharapkan bisa saling mengenal
lebih dekat satu dengan yang lain sehingga ketika terjadi suatu permasalahan
maka koordinasi untuk penyelesaiannya akan lebih cepat. "Agar kita semua
sama-sama mengenal lebih dekat dan saling mengenal," katanya.
Adi mengajak seluruh masyarakat
dan organisasi kemasyarakatan di Yogyakarta tetap menjaga predikat Yoyakarta
sebagai "center of excellent" sehingga ketika ada permasalahan yang
menyangkut masalah keamanan untuk diserahkan kepada polisi dan TNI. "Permasalahan
keamanan memang kewenangan ada di tangan Polri namun TNI siap untuk membantu
jika diperlukan," katanya.
Menurut dia, pada 2013 ini adalah
tahun politis sehingga berbagai cara akan ditempuh untuk mendapatkan dukungan
terutama bagi para calon legislatif yang akan maju dalam bursa pemilihan.
"TNI dan Polri tetap
berharap keamanan tetap dijaga serta mempertahankan Yogyakarta menjadi kota
yang `Toto, Titi, Tentrem (tertata, aman dan tenteram)," katanya.
Kapolda DIY Brigjen Polisi Haka
Astana mengharapkan ormas di Yogyakarta bersama-sama mempertahankan NKRI dengan
kemampuan masing-masing. "Polri tidak mungkin bekerja sendiri tanpa
dukungan masyarakat. Mari yang sudah terjadi menjadi bahan evaluasi
bersama," katanya.