JAKARTA-Jabatan KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo dipastikan berakhir
bulan ini Tanggal 5 Mei nanti, adik ipar Presiden SBY itu akan memasuki masa
pensiun. Otomatis, penggantinya berpeluang menjadi calon Panglima baru.
Dari bursa calon KSAD, tiga nama disebut-sebut berpeluang
menggantikan Pramono. Yakni, Letjen TNI Moeldoko, Letjen TNI Gatot Nurmantyo,
dan Letjen TNI M. Munir. "Moeldoko diketahui sebagai Jenderal akademisi
ini seimbang dengan KSAL yang Doktor cumlaude dan KSAU yang juga orang
pendidikan. Sedangkan Munir dan Gatot, keduanya lulusan terbaik dan memiliki
pengalaman yang mumpuni. Tapi semua kan tergantung presiden," kata
Susaningtyas Nefo Kertopati, anggota Komisi I DPR kemarin.
Letjen TNI Moeldoko saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI
AD (Wakasad), Letjen TNI Gatot Nurmantyo (Komandan Kodiklat) dan Letjen TNI M
Munir menjabat Pangkostrad (Panglima Komando Cadangan Strategis). Tiga nama
lainnya yang berpangkat bintang tiga, yakni Letjen Budiman (Sekjen Kementerian
Pertahanan), Letjen TNI Langgeng Sulistyono (Sekretaris Menko Polhukam), dan
Letjen TNI Andi Geerhan Lantara.
Moeldoko pernah menjabat di Kostrad juga sebagai Panglima Divisi.
Sedangkan Gatot Nurmantyo berpengalaman sebagai Pangdam V Brawijaya Jawa Timur.
Susaningtyas yang juga doktor di bidang komunikasi intelijen itu
menyebut, siapapun KSAD yang baru harus punya keterampilan berkomunikasi.
"Dekat dengan prajuritnya juga harus dekat dengan rakyat," katanya.
KSAD juga dituntut mampu melakukan pengembangan sumber daya manusia
(SDM) dan meningkatkan kesejahteraan prajurit. Selain itu hubungan
antarinstitusi juga harus dibenahi. "Karena sekarang bukan jamannya
perang otot. Perang urat syaraf menuntut seseorang memiliki kemampuan pikir yg
tajam," kata Nuning sapaan Susaningtyas.
Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal
Darmaputer menilai bursa KSAD akan memanas karena potensinya menjadi Panglima
TNI besar. "Tradisi TNI AD untuk KSAD selalu seru dan menarik untuk
dicermati," katanya.
Walaupun TNI sudah tidak lagi berpolitik praktis, namun kata Rizal,
posisi KSAD bisa sangat strategis. "Memang netral, tapi secara kultural,
KSAD memang selalu dekat dengan kekuasaan," kata alumni IDSS Jenewa itu.
Di bagian lain, Mabes Polri enggan mengomentari maraknya bursa
calon Kapolri pengganti Timur Pradopo yang pensiunnya akan diajukan Agustus
nanti. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Kabiropenmas)
Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, belum mengetahui
kabar tersebut. "Sampai hari ini Mabes Polri belum medapat informasi
pergantian Kapolri. Kalau kita melihat pensiun Kapolri di Januari 2014,"
ungkap Boy di kantornya kemarin (10/04).
Dia menambahkan, kalau ada rencana lain terkait pergantian Kapolri,
pihaknya masih belum mendapat informasi secara resmi.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta Sanusi Pane melihat
sikap dingin Mabes Polri itu untuk meredam spekulasi perang dukungan antar
bintang di kepolisian. "Tapi publik dapat merasakan kalau kompetisi itu
ada," katanya.
Penulis buku Jangan Bosan Kritik Polri itu mengingatkan, bahwa
Kapolri adalah jabatan yang sangat strategis. "Karena itu amanah, tidak
selayaknya ditumpangi kepentingan-kepentingan lain di luar tugas
negara/'katanya. Sumber : Indo Pos hal.8, 11/04/13