Jumat, 19 April 2013

Rumahnya Direnovasi TNI, Tasripin Diinapkan di Hotel



Kamis, 18/04/2013 14:23 WIB

Banyumas - Tasripin (12) bocah yang menghidupi ketiga adiknya Dandi (9), Riyanti (7), dan Daryo (5) dengan bekerja di sawah kini bisa tersenyum. Sumbangan dari donatur dan uluran tangan TNI membuat bocah yang sehari-hari bekerja di sawah ini bisa merasakan kesenangan.

Pada Kamis (18/4/2013) anggota TNI dari Kodim 0701 Banyumas dan Korem 071 Wijayakusuma melakukan bedah rumah milik Tasripin di Dusun Pesawahan, Banyumas.

"Kami merehab rumah tinggal Tasripin menjadi rumah yang masuk kategori rumah sehat seperti membuat MCK, memperbaiki dapur agar terang dan sehat," kata Dandim 0701 Banyumas, Letkol Infantri Helmi Tachejadi Soerjono, kepada wartawan.

Selain melakukan perbaikan dapur dan MCK, anggota TNI juga merehab kamar Tasripin yang berukuran 3x3 meter persegi yang sebelumnya ditempati oleh keempat bocah tersebut. Kamar akan dibuat lebih besar.

"Kamar akan kita buat lebih besar, lalu lantai disemen ulang dan halaman rumah akan kita pasang paving block serta mengganti papan-papan dinding rumah yang sudah keropos," ujarnya.

Sementara rumah direhab oleh anggota TNI, Tasripin menginap di Hotel Wisata Niaga Purwokerto. Pihak TNI dan donatur menanggung biaya Tasripin dan ketiga adiknya. Tasripin hidup berjuang mencari nafkah setelah ibunya meninggal dunia. Sedang sang ayah tinggal di Kalimantan.

Selama beberapa lama, dia bekerja di sawah mencari nafkah untuk dirinya dan ketiga adiknya. Hingga kemudian, kehidupan bocah ini diketahui publik.

Hampir setiap hari, Tasripin mesti pergi ke sawah untuk mencari uang demi menghidupi ketiga adiknya. Para tetangga sekitar yang simpati dengan keadaan Tasripin pun kadang sering membantu memberikan nasi maupun lauk pauk bagi bocah-bocah tersebut. Tak jarang mereka hanya makan dengan nasi seadanya namun tampak nikmat.

"Kalau berangkat ke sawah jam 7 pagi dan pulang jam 12 siang. Kadang sehari dapet Rp 30 - 40 ribu sehari. Itu beli beras dan sayur. Sisanya untuk jajan adik," jelas bocah yang telah putus sekolah itu.

Mereka tinggal di rumah bilik kayu dengan luas 5x7 meter persegi dengan satu ruang kamar luas 3x3 meter persegi dan sebuah dapur dengan tungku kayu bakar serta isi perabotan yang sangat sederhana. Sumber : www.detik.com