Jakarta, Menteri Dalam Negeri Gamawan
Fauzi meminta agar pemerintah daerah mendukung pelaksanaan program TNI
Manunggal Membangun Desa (TMMD). Pasalnya, sejauh ini, komitmennya masih
rendah karena anggaran yang dialokasikan dalam APBD semakin mengecil.
"Dalam
pelaksanaan di lapangan, ternyata program TMMD ini mengalami reduksi dan
degradasi yang cukup signifikan, efektivitas kegiatan cenderung menurun,"
kata Mendagri saat membuka Rapat Koordinasi Teknis TMMD ke-90 di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, semakin
mengecilnya besaran anggaran yang dialokasikan dalam APBD menunjukan bahwa
pemda tidak memprioritaskan kegiatan TMMD dalam penyusunan APBD.
Ditegaskannya
untuk meningkatkan percepatan pembangunan di perdesaan dan wilayah kumuh
perkotaan, diperlukan adanya dukungan dari seluruh komponen bangsa melakukan
pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
"Agar percepatan pembangunan di pedesaan melalui program TMMD dapat
terwujud, perlu adanya dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dalam bentuk
penyiapan anggaran APBD dan APBN," katanya.
Ia menambahkan,
dalam penganggaran melalui APBD perlu mempedomani aturan perundang-undangan
yang berlaku. "Perlu adanya koordinasi dan sinkronisasi agar program TMMD
ke depan dapat disinergikan dengan program-program lainnya," katanya.
Wakil Kepala
Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Moeldoko mengatakan program TMMD
bertujuan untuk meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah
pedesaan yang tergolong sebagai daerah miskin/tertinggal, daerah terpencil/terisolir,
daerah perbatasan/pulau-pulau kecil terluar, daerah kumuh perkotaan yang
"belum tersentuh oleh pembangunan, dan daerah lain yang terkena dampak
akibat bencana.
TMMD juga untuk
meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka memperkokoh persatuan dan
kesatuan nasional melalui kegiatan yang terintegrasi dengan seluruh komponen
masyarakat secara berkesinambungan.
Kegiatan TMMD
ke-90, kata Moeldoko, berlangsung selama 21 hari, mulai tanggal 14 Mei hingga
3 Juni 2013 yang kegiatannya tersebar di 61 kabupaten/kota, di 67 kecamatan
dan di 104 desa di seluruh Indonesia, dengan melibatkan personel TNI sebanyak
61 SSK, dengan 61 sasaran TMMD yang tersebar di 13 Kodam.
Adapun anggaran
yang digunakan dalam kegiatan TMMD ke-90 ini merupakan anggaran APBN sektor
pertahanan dan dana hibah dari pemda yang menjadi sasaran TMMD.
Sasaran kegiatan
TMMD ke-90 dibagi atas sasaran fisik dan nonfisik. Untuk sasaran fisik antara
lain pembangunan jalan sepanjang 270.999 meter, pembangunan jembatan sebanyak
68 unit, pembangunan irigasi sepanjang 16.450 meter, pembangunan gorong-gorong
100 unit, rehab rumah ibadah 45 unit, rehab sekolah enam unit.
Selain itu,
rehab rumah tinggal layak huni sebanyak 208 unit, pembangunan kantor/balai desa
16 unit, pembangunan poskamling 52 unit, pembangunan unit sanitasi 63 unit,
serta merehabilitasi sarana prasarana yang rusak di daerah akibat tertimpa
bencana alam, meningkatkan sarana prasarana wilayah yang berada di pedesaan
berupa infrastruktur, fasilitas umum dan sosial.
Sedangkan untuk
sasaran nonfisik yakni meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara di
kalangan masyarakat, kesadaran bela negara, penegakan hukum, disiplin
nasional, dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan,
seperti pertanian, perikanan, peternakan, kesehatan, dan keluarga berencana. (Ant),
Sumber Koran: Suara Karya (18 Agustus 2013/Kamis, Hal. 04)