Kamis, 18 April 2013

Pemda Diminta Dukung Program TMMD



Jakarta, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta agar pe­merintah daerah mendu­kung pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Pasalnya, sejauh ini, komitmennya ma­sih rendah karena anggaran yang dialokasikan dalam APBD semakin mengecil.

"Dalam pelaksanaan di lapangan, ternyata program TMMD ini mengalami reduk­si dan degradasi yang cukup signifikan, efektivitas kegiat­an cenderung menurun," ka­ta Mendagri saat membuka Rapat Koordinasi Teknis TMMD ke-90 di Jakarta, ke­marin.

Menurut dia, semakin mengecilnya besaran ang­garan yang dialokasikan da­lam APBD menunjukan bah­wa pemda tidak mempriori­taskan kegiatan TMMD da­lam penyusunan APBD.

Ditegaskannya untuk meningkatkan percepatan pembangunan di perdesaan dan wilayah kumuh perkota­an, diperlukan adanya du­kungan dari seluruh kompo­nen bangsa melakukan pem­berdayaan masyarakat un­tuk mewujudkan kemandiri­an dan kesejahteraan ma­syarakat. "Agar percepatan pembangunan di pedesaan melalui program TMMD da­pat terwujud, perlu adanya dukungan dari seluruh pe­mangku kepentingan dalam bentuk penyiapan anggaran APBD dan APBN," katanya.

Ia menambahkan, dalam penganggaran melalui APBD perlu mempedomani aturan perundang-undangan yang berlaku. "Perlu adanya koor­dinasi dan sinkronisasi agar program TMMD ke depan dapat disinergikan dengan program-program lainnya," katanya.

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Moeldoko menga­takan program TMMD bertu­juan untuk meningkatkan akselerasi kegiatan pemba­ngunan di daerah pedesaan yang tergolong sebagai dae­rah miskin/tertinggal, dae­rah terpencil/terisolir, dae­rah perbatasan/pulau-pulau kecil terluar, daerah kumuh perkotaan yang "belum ter­sentuh oleh pembangunan, dan daerah lain yang terke­na dampak akibat bencana.

TMMD juga untuk me­ningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional me­lalui kegiatan yang terintegrasi dengan seluruh kom­ponen masyarakat secara berkesinambungan.

Kegiatan TMMD ke-90, kata Moeldoko, berlangsung selama 21 hari, mulai tang­gal 14 Mei hingga 3 Juni 2013 yang kegiatannya ter­sebar di 61 kabupaten/kota, di 67 kecamatan dan di 104 desa di seluruh Indonesia, dengan melibatkan personel TNI sebanyak 61 SSK, de­ngan 61 sasaran TMMD yang tersebar di 13 Kodam.

Adapun anggaran yang digunakan dalam kegiatan TMMD ke-90 ini merupakan anggaran APBN sektor perta­hanan dan dana hibah dari pemda yang menjadi sa­saran TMMD.

Sasaran kegiatan TMMD ke-90 dibagi atas sasaran fi­sik dan nonfisik. Untuk sa­saran fisik antara lain pem­bangunan jalan sepanjang 270.999 meter, pembangun­an jembatan sebanyak 68 unit, pembangunan irigasi sepanjang 16.450 meter, pembangunan gorong-go­rong 100 unit, rehab rumah ibadah 45 unit, rehab seko­lah enam unit.

Selain itu, rehab rumah tinggal layak huni sebanyak 208 unit, pembangunan kantor/balai desa 16 unit, pembangunan poskamling 52 unit, pembangunan unit sanitasi 63 unit, serta mere­habilitasi sarana prasarana yang rusak di daerah akibat tertimpa bencana alam, meningkatkan sarana prasarana wilayah yang berada di pedesaan berupa infrastruk­tur, fasilitas umum dan so­sial.

Sedangkan untuk sasar­an nonfisik yakni mening­katkan kesadaran berbang­sa dan bernegara di kalangan masyarakat, kesadaran bela negara, penegakan hu­kum, disiplin nasional, dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan, seperti pertanian, perikanan, peternakan, kesehatan, dan keluarga be­rencana. (Ant), Sumber Koran: Suara Karya (18 Agustus 2013/Kamis, Hal. 04)