Penulis : Kontributor Kompas TV,
Alfian Kartono | Selasa, 9 April 2013 | 11:06 WIB
TIMIKA, KOMPAS.com - Kelompok
bersenjata tidak dikenal kembali beraksi, dengan melakukan penghadangan dan
penembakan terhadap iring-iringan mobil pengangkut logistik di Jalan Tanggul
Timur, Timika, Senin siang kemarin (8/4/2013). Tak ada korban jiwa dalam
insiden ini, meski semua kendaraan terkena tembakan.
Usai melakukan penyerangan
kelompok bersenjata ini langsung melarikan diri ke hutan melalui Kali Kopi dan
Kali Nayaro. Informasi yang dihimpun Kompas.com di Timika, penghadangan oleh
kelompok bersenjata tak dikenal terhadap iring-iringan empat mobil Satgas Amole
dari Yonif 754 ENK (Eme Neme Kangasi) terjadi sekitar pukul 11.40 WIT, di Jalan
Tanggul Timur MA (Mile Area) 225.
Keempat mobil LWB dengan nomor
lambung, RP (Route Patrol) 11, RP 10, PLP 02 dan RP 18 yang masing-masing
kendaraan berisi lima anggota Yonif 754 ENK yang dipimpin Lettu Mulya, dalam
perjalan membawa logistik dari Pos MA 210 menuju Pos MA 240.
Dalam insiden yang berlangsung
sangat cepat, tiga mobil tertembak di bagian kaca depan dan sebuah lagi
langsung mogok setelah tertembak di bagian kabin mesin. Tidak ada korban jiwa
dalam penyerangan ini, karena dinding kendaraan bagian dalam sudah dilapis
dengan plat baja. Sementara pelaku yang berjumlah kurang lebih 12 orang yang
membawa delapan pucuk senjata laras panjang langsung melarikan diri ke hutan.
Setelah situasi aman, rombongan
melanjutkan perjalanan ke Pos MA 240, sementara sebuah kendaraan yang mogok
langsung ditarik ke bengkel PT. Kuala Pelabuhan Indonesia di Mil 38.
Terkait insiden penghadangan dan
penyerangan iring-iringan mobil Satgas Amole siang kemarin, Kapolres Mimika,
AKBP Jermias Rontini membenarkannya. Namun Rontini mengaku belum mengetahui
kronologi kejadian, karena yang bertugas di Jalan Tanggul Timur adalah Satgas
Amole dari TNI. "Ada penghadangan seperti itu ada, tapi detailnya saya
ndak tau karena yang ada di situ teman-teman TNI," jelas Rontini.
Sementara itu juru bicara PT.
Freeport Indonesia, Daisy Primayanti melalui pesan singkat yang menyatakan
bahwa telah mendapat laporan terkait insiden penyerangan oleh kelompok tidak
dikenal di Tanggul Timur. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dan tidak
berdampak terhadap kegiatan operasi PT. Freeport Indonesia.
Insiden penghadangan dan
penyerangan yang terjadi kemarin siang, hanya berselang sehari setelah aksi
pembakaran terhadap dua eskavator milik PT Freeport Indonesia di Kali Kopi,
Tanggul Timur, Sabtu kemarin.