Penulis : Kontributor Kompas TV,
Muzzammil D. Massa | Senin, 1 April 2013 | 19:34 WIB
GORONTALO, KOMPAS.com -- Sebanyak
2.200 personel pasukan gabungan Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo dan
Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo Kota disiagakan untuk mengamankan
penghitungan suara pemilihan Wali Kota (Pilwali) Gorontalo. Hal ini diungkapkan
Kapolda Gorontalo, Brigjen (Pol) Budi Waseso di sela pemantauan pengamanan
Pilwali Gorontalo Senin (01/04/2013) sore tadi.
"Pengamanan dibagi dalam dua
kelompok, yakni 1.000 pasukan utama ditambah 1.200 pasukan cadangan,"
ungkap Kapolda. "Pasukan utama tersebut ditempatkan di sepuluh titik obyek
vital, ditambah empat titik yang dianggap rawan," lanjutnya.
Dari pantauan Kompas.com, polisi
terlihat berjaga di gedung-gedung pemerintahan, kantor Perusahaan Listrik
Negara (PLN), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan kantor media massa
seperti RRI dan TVRI Gorontalo. Mereka dilengkapi senjata peluru karet, gas air
mata, dan mobil water cannon.
Polda Gorontalo dan Polres
Gorontalo Kota juga mendapatkan bantuan 125 personel Brimob dari Polda Sulawesi
Utara. Selain itu, personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Kodim
1304/Gorontalo juga disiagakan untuk membantu pengamanan.
Polda Gorontalo juga untuk
sementara waktu memindahkan pusat komando mereka dari Mapolda Gorontalo yang
terletak di luar kota, ke lapangan Taruna Remaja yang berada di pusat kota
Gorontalo.
Kapolda Gorontalo mengimbau warga
untuk sementara waktu tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan provokasi
seperti pengerahan massa. "Hari ini kami terpaksa tidak memberikan izin
kepada dua kelompok massa untuk melakukan unjuk rasa. Yang mau demo itu
jumlahnya sampai 50.000 orang," kata Kapolda.
Menurut Kapolda, pengamanan ketat
dan pelarangan unjuk rasa akan diberlakukan sampai situasi kembali normal. "Kalau
KPU sudah pleno dan ketok palu mengumumkan pemenang pilwali, ya sudah,"
kata Kapolda.
Pengamanan diperketat menyusul
rusuh pilkada yang terjadi di kota Palopo, Sulawesi Selatan. Kepolisian menilai
situasi di Gorontalo memiliki potensi konflik yang serupa menyusul dicoretnya
salah satu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Adhan Dambea-Inrawanto
Hasan sehari menjelang pencoblosan.