Jakarta, Nama
calon pengganti Jenderal Pramono Edhie Wibowo sudah disiapkan oieh Mabes TNI Angkatan
Darat. Karena pergantian tinggal hitungan minggu, nama itu sudah dalam tahap akhir pengusulan.
Nantinya, presiden tinggal memutuskan siapa dari nama-nama yang diusulkan cocok
untuk menjabat KSAD.
"Tentu
Bapak KSAD sudah mempunyai nama-nama yang akan disampaikan kepada Bapak
Presiden," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Rukman Ahmad
kemarin (13/04). Namun, Rukman mengaku belum mengetahui siapa saja yang akan
diajukan ke Presiden.
Alumni
US Naval War of College itu memastikan
pergantian KSAD akan tepat waktu. "Tentu Bapak Presiden mempunyai hak prerogratif
dan pertimbangan tersendiri," katanya.
Pramono
Edhie Wibowo akan meletakkan jabatan sebagai KSAD bulan depan. Pramono lahir di
magelang 5 Mei 1955. Itu berarti sesuai UU TNI, bulan depan dia memasuki masa pensiun (58 tahun).
Sesuai tradisi TNI, biasanya jabatan akan dibulatkan hingga akhir bulan.
Di
kalangan pengamat militer bursa KSAD terus menjadi perbincangan. Terutama, soal
karakter ideal pimpinan pertama di tubuh Angkatan Darat. Apalagi, setelah peristiwa
Cebongan yang dilakukan oleh 11 anggota Kopassus, pasukan elit TNI AD.
Direktur
Program Imparsial Al Araf mengatakan, dalam hal track record, presiden harus
mengevaluasi, apakah di masa lalu, seorang calon KSAD terlibat dalam kasus HAM.
Hal ini diperlukan untuk memastikan ke depannya calon KSAD dapat memberikan perlindungan
HAM.
"Memang
Komnas HAM dan KPK tidak memiliki
wewenang dalam memberikan masukan dalam pemilihan Kasad, tapi mengenai masalah
HAM dan korupsi, hal ini dapat disampaikan ke presiden," kata Al Araf.
Selain
kedua syarat di atas, KSAD yang baru, lanjut Al Araf, harus terbuka terhadap
publik, dan mau berkomunikasi terhadap publik. "Menurut saya seorang
pemimpin, KSAD tidak boleh berjarak dan jauh dari kritik public," ujar dosen Universitas Pertahanan ini.
Beberapa
nama calon KSAD misalnya Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Letjen
Moeldoko, Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad)
Letjen M.
Munir, Sekjen Wantanas Letjen Waris, Sekjen Kemenhan Letjen Budiman, Letjen
Geerhan Lantara, dan Dan Kodiklat TNI Letjen Gatot Nurmantyo.
Nama yang mengerucut, dari sisi usia , tinggal
tiga, yakni Letjen Moeldoko, Letjen M Munir, dan Letjen Gatot Nurmantyo. Moeldoko dikenal
sebagai jenderal
lapangan yang tangguh dan besar di Kostrad. Munir, pernah menjadi sekretaris
pribadi presiden sedangkan gatot dikenal sebagai ahli strategi, pernah menjadi
gubernur Akademi Militer dan Pangdam V Brawijaya. (rdl), Sumber Koran: Indo Pos (15 April
2013/Senin, Hal. 08)