Posted: 15/12/2013 15:11
Liputan6.com, Palopo, Sulawesi Selatan : Tim Kementrian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan mulai melakukan penyelidikan penyebab kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palopo, Sulawesi Selatan. Sementara tim gabungan polisi dan TNI hingga kini masih disiagakan di sekitar lapas guna mengantisipasi adanya kerusuhan susulan.
Seperti ditayangkan Liputan6.com, Minggu (15/12/2013), dikawal polisi dan anggota TNI bersenjata lengkap, tim Kemenkum dan HAM Sulawesi Selatan melakukan penyelidikan di lokasi kerusuhan di Lapas Kelas IIA Palopo.
Kakanwil Kemenkum dan HAM Sulawesi Selatan F Haru Tamtomo mengatakan, tim mendatangi sejumlah narapidana dan memeriksa gedung lapas untuk menyelidiki penyebab terjadinya aksi anarkis para narapidana. Sementara pembersihan dan perbaikan gedung lapas yang rusak terus berlangsung.
Kerusuhan ini terjadi pada Sabtu 14 Desember kemarin, diduga bermula di Lapas Kelas IIA, Palopo, Sulawesi. Kondisi lapas membara, setelah ratusan napi yang mengamuk membakar gedung lapas. Meski petugas melepaskan tembakan peringatan, namun para napi meneruskan aksi perusakan dengan menghancurkan sejumlah fasilitas lapas.
Dalam kerusuhan Kepala Lapas Paolopo Sri Pamudji dianiaya para napi hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Sementara seorang napi terkena peluru karet petugas.Sementara itu, dipilihnya Taman Makam Pahlawan Penglipuran Bangli sebagai tempat pelaksanaan apel Hari Juang Kartika kali ini mengingat di desa ini, salah seorang pahlawan yang juga pendamping pahlawan I Gusti Ngurah Rai, Kapten Anak Agung Anom Mudita, gugur dalam perjuangan melawan penjajah. ''Kami berharap nilai-nilai perjuangan para pendahulu kita dapat langsung tertanam oleh para prajurit generasi muda,'' tandas Kasdam Danu Nawawi.
Usai apel, Kasdam beserta jajaran dan undangan melaksanakan tabur bunga bersama. Selain tabur bunga, acara kemarin juga diisi dengan sejumlah pertunjukan dan hiburan. agar a man masyarakat meskipun tanpa Pemilu," ujarnya.
Untuk itu, ia meminta agar kedua institusi itu memastikan logistik pemilu agar terjaga betul.
"Lebih ke pengamanan logistik bukan masyarakat pemilih karena menurut saya potensi kerusuhannya kecil, kita sudah tidak punya kekhawatiran besar soal kedamaian," katanya.
Masykuruddin menyarankan agar anggaran tersebut jangan diperuntukkan untuk latihan militer yang tujuannya pengamanan.
"Mendingan dibesarkan untuk pengamanan logistik saja," katanya. (