Senin, 16 Desember 2013

Upacara Hari Juang Kartika Dihiasi Drum Band dan Atraksi Penerjun

Minggu, 15/12/2013 11:50 WIB

Surabaya - Upacara Hari Juang Kartika di Lapangan Upacara Makodam V/Brawijaya dipimpin oleh Inspektur Upacara (Irup) KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) Jenderal TNI Budiman. Dalam amanahnya, Jenderal TNI Budiman menyampaikan agar prajurit juga mengembangkan diri dengan basis ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

"Profesional, modern, disiplin tinggi, militan, siap menjaga keutuhan NKRI dan dicintai rakyat," kata Jenderal TNI Budiman di Lapangan Upacara Makodam V/Brawijaya Jalan Raden Wijaya Nomor 1 Surabaya, Minggu (15/12/2013).

Dari pantauan detikcom, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono dan Jenderal (Purn) TNI Wiranto duduk di kursi tamu udangan.

Dalam upacara ini, dipamerkan penampilan Drum Band Canka Lokananta Akmil, Yon Upacara PNS TNI AD, Yon Upacara Ormas dan Yon Kopasus. Juga 2 unit Panhard, 2 unit Saladin, 2 unit Tank Scorpion Non 90, 1 unit Tank Stormer (KO), 1 unit Tank Stormer (APC), 2 unit Tank Tarantula, 2 Cuk Meriam 106 mm/KH178, 4 Cuk Meriam 52 mm S-60 Retrofit, dan 1 unit Radar Girafe.

Menjelang siang, puluhan penerjun bertebaran di udara. Sontak mereka menjadi sasaran pandangan ribuan pengunjung yang juga warga. Dari puluhan penerjun itu, 4 diantaranya adalah penerjun wanita dari Kopasus.

Tak jauh dari lapangan upacara, juga terdapat pameran alat utama sistem persenjataan TNI Angkatan Darat. Termasuk pameran kendaraan AD yakni kendaraan Kopassus dan Raider, kendaraan Kavaleri, kendaraan Armed, kendaraan Arhanud. Juga Penerbad yang terdiri dari 3 Unit Helly Bolco 105, 3 Unit Helly Serbu MI-35 (Rusia), 4 Unit Helly Serbu MI-17 (Rusia), 2 Unit Helly Bell 205 dan 3 Unit Helly Bell 412.
terjuS � y n @ � o:p>


Ada pula pagelaran beberapa tari asal Jawa Timur oleh para pelajar. Kostrad Kodam V/ Brawijaya juga menampilkan tari Naga serta Barongsai. ify;li e g h� � '> 

Untuk itu, ia meminta agar kedua institusi itu memastikan logistik pemilu agar terjaga betul.

"Lebih ke pengamanan logistik bukan masyarakat pemilih karena menurut saya potensi kerusuhannya kecil, kita sudah tidak punya kekhawatiran besar soal kedamaian," katanya.
Masykuruddin menyarankan agar anggaran tersebut jangan diperuntukkan untuk latihan militer yang tujuannya pengamanan.

"Mendingan dibesarkan untuk pengamanan logistik saja," katanya. (