Senin, 16 Desember 2013

Defile pasukan dan peralatan militer sedot ribuan pengunjung

Minggu, 15 Desember 2013 22:06 WIB

LENSAINDONESIA.COM: Masyarakat Jawa Timur sangat antusias menyaksikan defile pasukan dan arak-arakan perelatan militer Di Kodam V Brawijaya Minggu (15/12/2013).
Tak hanya warga Kota Surabaya, Puluhan bus dan ratusan kendaraan roda empat dari penjuru provisi, mengangkut ribuan orang untuk memenuhi area pameran Alutsista yang sudah dibuka Jumat (12/12/2013) lalu.

Defile pasukan dan peralatan pertahanan dalam rangka puncak memperingati Hari Juang kartika ke 68 ini, dimulai tepat pukul 08.00 WIB. Seluruh Prajurit jajaran Kodam V/Brawijaya melakukan Upacara, diikuti seluruh Pangdam seluruh Indonesia, perwakilan dari TNI AL, TNI AU, Polri serta pimpinan Muspida Jatim.

Bertindak selaku inspektur Upaca, Jendral TNI Budiman, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Sedang komandan upacara, Kolonel Inf Fery Zein. Dengan Hari juang kartika ke 68 ini, TNI AD bertekad menjadi lebih Profesional, berdisiplin tinggi, militan modern serta dicintai rakyat.

Hari Juang Kartika yang merupakan hari lahir Angkatan Darat, mempunyai landasan lahir dari rakyat, berjuang bersama rakyat untuk membela, mempertahankan serta menjaga keutuhan NKRI

Jenderal TNI Budiman dalam sambutannya, sangat berterima kasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur dan rakyat Indonesia khususnya. KSAD juga mengamanatkan, hendaknya di Hari Kartika tersebut, seluruh prajurit TNI agar berintropeksi dan mawas diri dalam melakukan tugas.

Sedang masyarakat Jatim yang mendapat kesempatan melihat secara langsung sistim persenjataan yang dimiliki TNI AD, dihibur dengan berbagai macam antraksi oleh para prajurit. Selain defile, atraksi bela diri dan terjun payung.

Ada pula pagelaran beberapa tari asal Jawa Timur oleh para pelajar. Kostrad Kodam V/ Brawijaya juga menampilkan tari Naga serta Barongsai. ify;li e g h� � '> 

Untuk itu, ia meminta agar kedua institusi itu memastikan logistik pemilu agar terjaga betul.

"Lebih ke pengamanan logistik bukan masyarakat pemilih karena menurut saya potensi kerusuhannya kecil, kita sudah tidak punya kekhawatiran besar soal kedamaian," katanya.
Masykuruddin menyarankan agar anggaran tersebut jangan diperuntukkan untuk latihan militer yang tujuannya pengamanan.

"Mendingan dibesarkan untuk pengamanan logistik saja," katanya.