YALIMO - Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua mengatakan, 1.000 prajurit TNI AD akan ke Papua untuk membangun Papua. Menurutnya, kedatangan ribuan prajurit Zeni Tempur (Zjpur) akan menjadi prioritas Kodam Cenderawasih.
"Kurang lebih 1.000 kilometer jalan yang akan dibantu untuk dibangun. Kalau tidak salah, itu hampir menelan dana Rp 15 triliun. Ini kami kerjakan sampai 2014," ujarnya menjawab pertanyaan SH saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Yalimo, Papua, Senin (9/12).
Pembangunan dengan dana Rp 15 triliun akan dilakukan serentak di 14 ruas yang dikonsentrasikan di wilayah Pegunungan Tengah, Papua.
Hal itu supaya daerah terisolasi menjadi terbuka dan berpengaruh penting, la mengharapkan keterbukaan akan menurunkan harga serta mempermudah pelayanan pendidikan dan kesehatan.
"Jadi, kemajuan jangan hanya di wilayah pesisir pantai Papua. Wilayah pegunungan juga harus sama seperti Jayapura," ujarnya.
Untuk itu, Pangdam berharap dukungan semua pihak terhadap pembangunan yang dilakukan dan berhenti berkonflik. "Masyarakat Papua bukan objek, tetapi subjek. Kami sama-sama bekerja. Setoplah konflik. Itu tidak ada gunanya. Sekarang lebih baik bersama-sama membangun Papua," ujarnya.
Pangdam melanjutkan, kalau memang ada kegiatan politik, mengapa harus saling bunuh. "Silakan berpolitik. Itu tidak dilarang. Tetapi, tidak perlu saling membunuh. Tentara datang tidak berniat membunuh rakyat. Begitu juga sebaliknya." ucapnya.
Pangdam Christian Ze¬bua juga menjelaskan, pembangunan koramil pada satu wilayah sangat bergantung kebutuhan wilayahnya. Begitu juga dengan terben¬tuknya beberapa Kodim di kabupaten yang sudah diusul-kan. Itu sangat bergantung anggaran negara. Seperti saat ini, ia sudah melihat pembangunan pos Koramil Elelim, Yalimo.
Selama ini, wilayah itu belum ada koramil. Kodam hanya menempatkan perwakilannya. "Ini juga sangat bergantung kepala daerahnya. Jika kepala daerah menginginkan, kami akan buka pos itu," katanya.
Saat ini ada kebijakan dari pusat bahwa kodam zero road artinya tidak ada penambahan personel. "Untuk pertimbangan khusus, hal itu bisa menjadi prioritas," ia menjelaskan. (Odeodata H Julia), Sumber Koran: Sinar Harapan (09 Desember 2013/Senin, Hal. 05)