Sukabumi, Sebanyak 3.000 peserta terdiri dari Prajurit TNI-Polri, Satpol PP, Organisasi Kepemudaan (OKP), Pramuka, Hansip dan warga masyarakat Suka-bumi memperingati Hari Juang Siliwangi ke-68 di Lapangan PT. Longvin Bojongkokosan Parung Kuda Kabupaten Sukabumi, Senin (9/12).
Peringatan Hari Juang Siliwangi dipimpin langsung oleh Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim yang bertindak selaku Inspektur Upacara. Turut hadir mengikuti upacara Ketua DPRD Jabar, Kakesbang Pemprov Jabar, Kajati, Kajari Jabar, Wali Kota dan Bupati Sukabumi, Darem 061/SK, Danrem 063/SGJ, para Asisten dan Kabalak Jajaran Kodam III/Siliwangi, sesepuh Siliwangi serta pejabat TNI/Polri dan Sipil lainnya.
Thema yang diangkat pada peringatan hari juang Siliwangi adalah ''Dengan Semangat Hari Juang Siliwangi, Kodam III/Siliwangi Bersama Rakyat Jabar dan Banten Bertekad Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Dalam Rangka Mempertahankan NKRI."
Peringatan Hari Juang Siliwangi yang diperingati setiap tangal 9 Desember merupakan peringatan terhadap peritiwa pertempuran Bojongkokosan yang dilakukan oleh Resimen III TKR menghadang konvoi Tentara Sekutu yang terjadi pada 9 Desember 1945. Peristiwa tersebut merupakan pertempuran terdahsyat dilakukan TKR bersama dengan Laskar-laskar Rakyat paska Proklam¬asi Kemerdekaan RI yang menimbulkan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim mengatakan peristiwa heroik yang melatarbelakangi Hari Juang Siliwangi dan dibangunnya monumen Palagan Bojongkokosan di Parung Kuda, henda¬knya menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi muda penerus bangsa bahwa semangat para pelaku sejarah dan kerelaan berkorban mereka tidak dapat dinilai dengan materi.
Selaku generasi yang lahir kemudian, lanjut Pangdam penghargaan yang bisa dilakukan adalah dengan tetap mengenang peristiwa heroik tersebut, serta harus menyikapinya dengan melakukan perjuangan dan pengabdian nyata sesuai dengan tugas dan kapasitas masing-masing untuk negara ini.
Pangdam mengingatkan dengan menjadikan momen bersejarah peristiwa Bojongkokosan sebagai simbul perjuangan dan sebagai tonggak peringatan hari juang siliwangi, semua elemen anak bangsa perlu merenungkannya.
"Sejauhmana kita telah berbuat untuk NKRI, karena negeri kita masih membutuhkan banyak pengabdian dan pengorbanan, demi masa depan bangsa dan generasi yang akan datang," ajak Pangdam.
Pangdam menekankan agar Hari Juang Siliwangi yang mengambil titik tonggak peristiwa Pertempuran Bojongkokosan tidak berarti melupakan sekian banyak peristiwa heroik lainnya yang terjadi di Bumi Siliwangi ini. Namun, lanjutnya dengan berpegang pada peristiwa ini semua elemen bangsa harus bersatu, TNI-Polri, unsur Pemda dan seluruh komponen bangsa ikut bertanggung jawab menyampaikan kenangan kepahlawanan ini pada generasi selanjutnya.
"Melalui momentum peringatan Hari Juang Siliwangi, semoga akan menambah semangat pengabdian kita semua dalam memberikan karya terbaik bagi bangsa dan Negara," harap Pangdam. (Pendam III/Slw), Sumber Koran: Pelita (10 Desember 2013/Selasa, Hal. 12)