Senin, 16 Desember 2013

Pramono Edhie: Lanjutkan Profesionalisme TNI AD

Posted: 15/12/2013 17:33

Liputan6.com, Surabaya : Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Purnawirawan Pramono Edhie Wibowo mengaku takjub dengan penyelenggaraan upacara Hari Juang Kartika. Di depan ribuan prajurit TNI AD, peserta konvensi capres Demokrat ini berpesan agar dalam bertugas semakin meningkatkan profesionalisme.

"Lanjutkan profesionalisme yang sudah ada. Jaga betul, ini yang perlu diperhatikan," ujar anggota Dewan Pertimbangan Partai Demokrat ini dalam acara peringatan Hari Juang Kartika di Lapangan Komando Daerah Militer V Brawijaya, Surabaya, Minggu (15/12/2013).

Tak lupa, Pramono juga menyampaikan apresiasi kepada para prajurit TNI AD. Pramono mengaku bangga melihat KSAD Jenderal TNI Budiman menyiapkan semua dengan luar biasa. "Ini cermin pertanggungjawaban TNI AD kepada rakyat," ucap Pramono.

Sementara, Budiman meminta seluruh elemen TNI AD menjadikan Hari Juang Kartika 2013 sebagai ajang introspeksi dan mawas diri. Budiman juga menyebut akan membentuk prajurit modern.

"Kami berkomitmen terus melakukan pemenuhan dan modernisasi alutsista, membangun prajurit modern yang mencintai rakyat dengan basis ilmu pengetahuan," kata Budiman. e='� > i - @ n;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;line-height:normal'>Mekanisme pengamanan ini memang semestinya belajar dari Pemilu sebelumnya, tidak tumpang tindih dengan Polri dan tidak tabrakan dengan biaya yang sudah dianggarkan.


Mengenai anggaran yang berbeda dimana TNI mendapatkan dana Rp 100 miliar sedangkan Kepolisian sebesar Rp 3,5 triliun, Masykuruddin mengatakan hal itu perlu didorong agar dana itu benar-benar berdasarkan kebutuhan pemilu.

"Padahal keduanya sudah punya anggaran sebagai pengaman masyarakat meskipun tanpa Pemilu," ujarnya.

Untuk itu, ia meminta agar kedua institusi itu memastikan logistik pemilu agar terjaga betul.

"Lebih ke pengamanan logistik bukan masyarakat pemilih karena menurut saya potensi kerusuhannya kecil, kita sudah tidak punya kekhawatiran besar soal kedamaian," katanya.
Masykuruddin menyarankan agar anggaran tersebut jangan diperuntukkan untuk latihan militer yang tujuannya pengamanan.

"Mendingan dibesarkan untuk pengamanan logistik saja," katanya. (