16
Desember 2013 | BP
Bangli
(Bali Post) - Puncak peringatan Hari Juang Kartika tahun 2013 dalam suatu apel
dan tabur bunga dilaksanakan di taman makam pahlawan Penglipuran, Bangli,
Minggu (15/12) kemarin, dengan Irup Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Danu Nawawi,
S.Sos. Apel tersebut dihadiri para petinggi Kodam dan Korem 163 Wirasatya
termasuk para Dandim, pejabat Polda Bali, Muspida provinsi dan kabupaten, tokoh
masyarakat, serta pelajar di Bangli.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman dalam amanatnya
yang dibacakan Kasdam IX/Udayana Danu Nawawi mengharapkan momentum peringatan
Hari Juang Kartika hendaknya menjadi wahana introspeksi dan mawas diri terhadap
pelaksanaan tugas selama satu tahun sekaligus meneguhkan tekad dan memperbarui
semangat juang, untuk terus meningkatkan kinerja dan kualitas pengabdian yang
lebih baik, bagi pembangunan Angkatan Darat dan kejayaan bangsa.
Berbagai program dan kegiatan Binter TNI-AD di antaranya
peningkatan ketahanan pangan, pembangunan sarana dan prasarana wilayah,
akselerasi bidang kesehatan dan pendidikan, serta bidang lainnya akan sangat
bermanfaat membantu dan meringankan pemerintah daerah maupun masyarakat dalam
menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi dan berbagai persoalan lain yang
dihadapi masyarakat.
Sebagai bagian dari komponen bangsa, TNI-AD senantiasa tanggap dan
peduli terhadap kondisi kehidupan rakyat dan bangsanya, serta turut
berpartisipasi dan berkontribusi maksimal dalam menghadapi berbagai persoalan
faktual bangsa. Saat itu Kasad menyampaikan selamat ulang tahun kepada prajurit
dan Pegawai Negeri Sipil TNI-AD beserta keluarganya.
Sementara itu, dipilihnya Taman Makam Pahlawan Penglipuran Bangli
sebagai tempat pelaksanaan apel Hari Juang Kartika kali ini mengingat di desa
ini, salah seorang pahlawan yang juga pendamping pahlawan I Gusti Ngurah Rai,
Kapten Anak Agung Anom Mudita, gugur dalam perjuangan melawan penjajah. ''Kami
berharap nilai-nilai perjuangan para pendahulu kita dapat langsung tertanam
oleh para prajurit generasi muda,'' tandas Kasdam Danu Nawawi.
Untuk
itu, ia meminta agar kedua institusi itu memastikan logistik pemilu agar
terjaga betul.
"Lebih
ke pengamanan logistik bukan masyarakat pemilih karena menurut saya potensi
kerusuhannya kecil, kita sudah tidak punya kekhawatiran besar soal
kedamaian," katanya.
Masykuruddin
menyarankan agar anggaran tersebut jangan diperuntukkan untuk latihan militer
yang tujuannya pengamanan.