[JAKARTA)
Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G-30-S/PKI) merupakan peristiwa tragis
yang tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa ini, baik oleh kalangan TNI, NU,
maupun PKI sendiri. Bangsa ini harus jernih melihat peristiwa tersebut, karena
benturan antara NU dan PKI, selama beberapa dasawarsa yang lalu terus dimunculkan
kembali oleh sejumlah kelompok kepentingan, baik dalam bentuk rekonstruksi
sejarah, rehabilitasi, pemulihan hak hingga memaksa pihak-pihak tertentu
mengaku bersalah dan meminta maaf.
Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU) berkepentingan untuk mengajak semua pihak agar memahami
sejarah secara utuh, tidak secara snapshot (sepotong-potong):
''Kita tidak
bisa menilai sejarah secara anakronistik, yaitu melihat peristiwa masa lalu
dengan cara pandang dan sikap masa kini. Sejarah harus didudukkan pada spririt
dan konteks zamannya," kataWakil Ketua Umum PBNU Dr As'ad Said Ah pada pembukaan
diskusi dan peluncuran buku putih Benturan NU-PKI 1948-1965, di Gedung PBNU
Jakarta, Senin (9/12).
Hadir pada acara
itu, antara lain mantan Sekjen Gerakan Pemuda Ansor (GPAnsor) Chalid Mawardi,
mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen (Purn) Kiki Syahnakri, dan
Wasekjen PBNU Abdul Mun'im DZ.
Mun'im
mengungkapkan, penulisan buku benturan NU dengan PKI selama 1948-1965 itu
penting.Apalagi secara periodik banyak kelompok yang membela PKI dan
menyalahkan NU dan TNI.Mereka yang membela PKI itu tidak tahu, bahwa pada waktu
peristiwa itu terjadi perang saudara, maka tidak ada pelaku tunggal atau
korban tunggal.Campur tangan Barat beserta sejumlah perwakilannya di
Indonesia, seperti Komnas HAM dan Kontras ikut memperkeruh masalah ini.Mereka
anak-anak baru yang belum tahu akar masalah yang sebenarnya.
Peristiwa 30
September sebenarnya rangkaian peristiwa panjang sejak 1926 ketika PKI mulai
memberontak dan kaitannya dengan pemberontakan PKI di Madiun 1948, hingga
pemberontakan PKI 1965, merupakan satu rangkaian, teragenda, strategi, serta
pelakunya sama, yang berkesinambungan dalam sebuah estafet yang rapi dan
terencana. (W-12)