KEPALA Staf Kodam
III/Siliwangi Suyatno menuturkan hal tersebut ketika memimpin Gladi Posko I
Korem 061/Suryakancana tentang penanggulangan bencana alam letusan Gunung
Pangrango di Makorem, Jalan Merdeka, Kota Bogor, Rabu (4/12/2013).Ketika
membantu tugas pemda, prajurit juga harus siap dengan tantangan, salah satunya
bencana alam.Selain, banjir dan longsor, wilayah Jabar juga dihantui bahaya
bencana gunung berapi.
Di Jabar
terdapat tujuh gunung berapi aktif tipe A, salah satunya Gunung Gede
Pangrango.Keberadaan gunung tersebut yang meliputi wilayah Cianjur, Sukabumi,
dan Bogor, perlu tetap diwaspadai, meski saat ini statusnya masih normal.Selama
ini, aktivitas gunung tersebut masih terpantau normal.
Namun, tidak ada
yang bisa memperkirakan status gunung ke depannya, seperti yang terjadi pada
Gunung Sinabung yang tiba-tiba meletus."Memang sekarang statusnya masih
normal. Namun, gunung meletus kan, tidak bisa diprediksi kapan meletusnya.
Dengan demikian, masyarakat di kaki Gunung Pangrango, yakni di Kabupaten
Cianjur, Bogor, dan Sukabumi harus memiliki kewaspadaan tinggi," ujar
Suyatno.Latihan gladi posko diikuti sekitar 150 personel.Mereka diharapkan
nantinya bisa membantu pemda dalam menanggulangi bencana alam gunung
meletus.Gladi posko juga dilakukan dengan tujuan untuk menentukan tupoksi
masing-masing elemen, tatkala terjadi bencana. Hasil perencanaan gladi posko I
akan ditindaklanjuti dengan para pengambil kebijakan di pemda.
Pendapat yang
sama disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor
YosSudrajat yang ditemui secara terpisah. Ia mengatakan meski Gunung Pangrango
masih aman, masyarakat yang tinggal di kaki gunung tersebut harus terus
waspada. Aktivitas gunung berapi bisa berubah kapan saja.Dinasnya secara
kontinyu terus melakukan latihan penanggulangan bencana gunung meletus kepada
masyarakat yang ada di sekitar kaki Gunung Pangrango.
Dalam
pantauannya, Gunung Pangrango belum menunjukkan peningkatan aktivitas, tetapi
beberapa wilayah kemungkinan terkena dampaknya jika gunung tersebutbergejolak,
misalnya Kecamatan Tamansari, Cijeruk, Cigombong, Caringin, Cisarua, dan Mega
mendung. Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Bogor, Gunung Pangrango meletus
terakhir pada September 1957.
Letusan Gunung
Pangrango kemungkinan juga akan berdampak pada masyarakat Kabupaten Cianjur.
Letusan gunung yang memiliki ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan
air laut ini diperkirakan mengancam enam kecamatan di Kabupaten Cianjur.(Kismi
Dwi Astuti/"PR"), Sumber Koran: Pikiran Rakyat (06 Desember
2013/Jumat, Hal. 31)