Kamis, 5
Desember 2013 02:11 WIB
TRIBUNNEWS.COM,
MANADO - Tawuran antarpemuda di Lingkungan 3 Sindulang 1, Kecamatan Tuminting,
Manado, kembali pecah, Rabu (4/12/2013) sekitar pukul 04.00 Wita.
Dua kelompok itu
saling serang dengan lemparan batu, botol, dan tembakan panah wayer. Sebanyak
20 personel TNI dari Kodim 1309 Manado diterjunkan ke lokasi.
Bentrok itu
berawal saat digelar pesta di Lorong Lumba-lumba, Lingkungan 3. Sekitar pukul
04.00 anak muda setempat mendengar informasi bahwa ada segerombolan pemuda dari
Lorong Sinderela berjaga-jaga di pantai dekat perkampungan itu.
Dari informasi
tersebut, pemuda Lorong Lumba-lumba menghentikan pesta kemudian menuju pantai.
Di situ terjadi saling ejek antarkedua kelompok pemuda dan terjadilah saling
lempar batu, botor, dan panah wayer.
Polisi datang.
Namun kedatangan mereka tak diharapkan. Mereka bahkan menyerang polisi.
"Polisi kemudian mundur," ujar seorang warga yang tak mau menyebutkan
namanya saat diwawancarai pascabentrok tersebut.
Sejumlah anggota
Kodim yang saat itu sedang melakukan patroli kemudian mendengar informasi itu
dan langsung menuju lokasi. Mereka mencoba melerai tawuran tersebut namun tidak
diindahkan. Akhirnya beberapa di antara mereka melepaskan tembakan peringatan.
Mendegar tembakan, kedua kelompok itu mundur.
Pasi Intel Kodim
1309 Manado Kapten Inf Jantje Walangitan mengungkapkan, seusai tawuran pihaknya
menyita barang bukti 31 anak panah wayer dan sebuah samurai. Barang bukti
tersebut akan diserahkan ke kepolisian. "Barang bukti saat ini masih di
ruang unit Intel Kodim Manado," kata Walangitan.
Selain
mengamankan barang bukti, tentara juga membantu seorang korban, Yafet Lahaba
(56) yang saat itu terkena panah. Ketika itu pria tersebut hendak menarik
keponakannya dari lokasi tersebut namun dirinya malah menjadi sasaran panah
wayer.
Masih pagi,
Komandan Kodim 1309 Manado Letnan Kolonel Inf Indarto Kusnohadi juga datang ke
lokasi. Ia menemui dua kelompok warga sekitar pukul 07.00. Kepada warga ia
memberikan pengarahan sekaligus mendengarkan kemauan mereka.
Kedua kelompok
warga pun saling mempersalahkan. Mereka saling menuding siapa yang lebih dahulu
menciptakan masalah. Mendegar ungkapan warga, Indarto kemudian meminta kedua
kelompok saling menahan diri dan sama-sama menjaga stabilitas keamanan.
"Kalau
keduanya saling mempersalahkan, kapan selesainya? Marilah kita sama-sama
menjaga stabilitas keamanan," katanya.
Setelah
pertemuan tersebut, Indarto mengajak kedua kelompok warga bertemu di Markas
Kodim di Winanagun. Mereka akan diminta berdamai. "Pertemuannya besok
(Kamis). Nanti kami akan buat jam 11 siang," terangnya.
Kapten Jantje
Walangitan mengatakan, pascabentrok antarkelompok itu, pihak Kodim masih akan
tetap akan menjaga dan mengamankan daerah tersebut. Kodim ingin membantu
kepolisian agar tidak lagi terjadi kejadian serupa. Apalagi sudah tiga hari situasi
di situ tidak aman.
"Tugas kami
hanya ingin membina masyarakat agar bisa sama-sama menjaga stabilitas keamanan,
apalagi jelang Natal dan Tahun Baru," ucapnya. (Editor: Reza Gunadha &
Sumber: Tribun Manado)