Selasa, 03 Desember 2013

Ahok Ingin Atur TNI dan Polri



Senin, 02 Desember 2013 17:25 WIB


Jakarta - Acara Rembuk Provinsi DKI Jakarta yang dihadiri perwakilan warga DKI dan Lembaga Swadaya Masyarakat, serta komunitas pengguna Transjakarta, Organda dan elemen lainnya, diselingi humor segar.

Siapa lagi pelontarnya kalau bukan Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama alias Ahok. Cerita bermula saat para peserta Rembuk Provinsi DKI Jakarta curhat mengenai kondisi ibu kota yang sudah masuk dalam tanggung jawab pemerintah pusat.

Salah satu peserta Rembuk pun mengeluhkan mengenai praktik back up oknum aparat TNI dan Polri yang seringkali mereka temui. Menanggapi keluhan tersebut, Ahok pun mengaku tidak bisa berbuat banyak karena TNI-Polri berada di luar wilayah kekuasaannya.

"Anda memaksa kantor saya pindah ke Merdeka Utara (Istana) karena Merdeka Selatan (Balai Kota DKI) enggak bisa ngatur TNI-Polri. Artinya, Anda dukung saya jadi Presiden. Kita enggak bisa ngatur TNI Polri," kata Ahok dalam acara Rembuk Provinsi 2013 Bersama Membangun Jakarta Baru di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2013).

Selain masalah oknum TNI-Polri, salah satu peserta juga mengeluhkan dampak mobil murah yang semakin menambah kemacetan Jakarta. Sang peserta bahkan sampai menantang Pemprov DKI menekan laju pertumbuhan kendaraan hingga nol persen.

"Nah itu juga mendukung kantor saya pindah ke Merdeka Utara. Haha.. Kita kemarin sudah usaha menolak mobil murah, tapi tetap enggak bisa kan," jawab Ahok.