Senin, 02 Desember 2013 17:25 WIB
Jakarta - Acara Rembuk Provinsi
DKI Jakarta yang dihadiri perwakilan warga DKI dan Lembaga Swadaya Masyarakat,
serta komunitas pengguna Transjakarta, Organda dan elemen lainnya, diselingi
humor segar.
Siapa lagi pelontarnya kalau
bukan Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama alias Ahok. Cerita bermula saat para
peserta Rembuk Provinsi DKI Jakarta curhat mengenai kondisi ibu kota yang sudah
masuk dalam tanggung jawab pemerintah pusat.
Salah satu peserta Rembuk pun
mengeluhkan mengenai praktik back up oknum aparat TNI dan Polri yang seringkali
mereka temui. Menanggapi keluhan tersebut, Ahok pun mengaku tidak bisa berbuat
banyak karena TNI-Polri berada di luar wilayah kekuasaannya.
"Anda memaksa kantor saya
pindah ke Merdeka Utara (Istana) karena Merdeka Selatan (Balai Kota DKI) enggak
bisa ngatur TNI-Polri. Artinya, Anda dukung saya jadi Presiden. Kita enggak
bisa ngatur TNI Polri," kata Ahok dalam acara Rembuk Provinsi 2013 Bersama
Membangun Jakarta Baru di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2013).
Selain masalah oknum TNI-Polri,
salah satu peserta juga mengeluhkan dampak mobil murah yang semakin menambah
kemacetan Jakarta. Sang peserta bahkan sampai menantang Pemprov DKI menekan
laju pertumbuhan kendaraan hingga nol persen.
"Nah itu juga mendukung
kantor saya pindah ke Merdeka Utara. Haha.. Kita kemarin sudah usaha menolak
mobil murah, tapi tetap enggak bisa kan," jawab Ahok.