Senin, 09 Desember 2013 | 15:08, Jakarta - Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko sambut kedatangan Satuan Tugas Maritime Task Force (MTF) Kotingen Garuda XXVIII-E/United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL).
Satgas menggunakan KRI Diponegoro-365 yang berhasil laksanakan tugas dalam mengamankan perairan Lebanon pada misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama tujuh bulan.
Kedatangan KRI Diponegoro dengan 100 personel satgas disambut dengan Upacara Militer di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (9/12).
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan semangat yang prajurit tunjukan pada misi Maritime Task Force (MTF) telah menambah kapasitas diplomasi Indonesia dan memperbesar peran internasional TNI di mata dunia.
"Sukses harus dijadikan referensi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas. Baik dari aspek manajerial maupun operasional. Termasuk pengulasan pengetahuan dan operasi, kepemimpinan, kemampuan kotraksi sosial dan keterampilan prajurit," kata Moeldoko.
Hingga 2013, Indonesia telah kirimkan lima Satgas Maritime Task Force. Masing-masing Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-A/UNIFIL pada 2009 dengan melibatkan unsur laut KRI Diponegoro-365 (MTF-1). Pada tahun 2010 mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-B/UNIFIL 2010 KRI Frans Kaisiepo-368 (MTF-2).
Pada tahun 2011 mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-C/UNIFIL 2011 KRI Sultan Iskandar Muda-367 (MTF-3), dan pada tahun 2012 mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-D/UNIFIL 2012 KRI Sultan Hasanuddin-366 (MTF-4), dan tahun 2013 mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-E/UNIFIL dengan melibatkan unsur laut KRI Diponegoro-365 (MTF-5).
Panglima menekankan kepada seluruh prajurit agar meningkatkan dedikasi dan disiplin, menghindari sikap perilaku primitif seperti penyalahgunaan narkoba dan premanisme.
"Soliditas dan solidaritas sesama prajurit harus ditingkatkan, serta pegang teguh netralitas TNI untuk tidak terlibat pada politik praktis," kata Panglima.
KRI Diponegoro 365 dikomandani oleh Letkol Laut (P) Hersan meninggalkan Tanah Air selama sembilan bulan untuk mengemban tugas perdamaian dunia di bawah bendera PBB dengan rincian waktu dua bulan untuk pelayaran Indonesia-Lebanon (PP) dan tujuh bulan penugasan.
Selama penugasan, kapal yang merupakan organik jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkorarmatim) ini telah secara aktif memberikan kontribusi kepada Maritime Task Force/UNIFIL mulai dari pelaksanaan patroli rutin, latihan bersama baik dengan Lebanese Armed Forces (LAF) - Navy maupun unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL lainnya di Area of Maritime Operation (AMO).
Keberhasilan KRI Diponegoro 365 dalam mengemban misi MTF UNIFIL ini menunjukkan profesionalitas TNI diakui dan sejajar dengan Angkatan Bersenjata Negara-Negara lain di dunia yang mengirimkan pasukannya pada misi PBB di Lebanon atau Troops Contributing Countries (TCC) diantaranya adalah Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Yunani dan Turki.
Salah satu keunggulan dari KRI Diponegoro 365 adalah selain melaksanakan pengawasan perairan Lebanon melalui laut, juga dapat melaksanakan pengawasan perairan melalui udara dengan mengoperasionalkan helikopter yang dibawa. (Penulis: Y-7/FEB & Sumber:Suara Pembaruan)