General Thu, 12 Dec 2013 11:53:00 WIB, Jakarta - Presiden SBY meminta kepada Polri dan TNI untuk meningkatkan keamanan, terutama jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Peningkatan keamanan itu agar umat Kristiani tenang dalam menjalankan ibdahnya.
"Saya ingin perayaan keagamaan apa pun, baik itu dilakukan umat Islam, umat Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu, semua harus dijamin keamanannya agar mereka bisa menjalankan ibadahnya dengan aman, tentram dan penuh dengan kebahagiaan," ujar SBY dalam jumpa pers jelang keberangkatannya ke Jepang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Apalagi menurut SBY, tahun ini adalah tahun politik di mana eskalasi sudah makin menghangat. Jika menghangatnya situasi politik tersebut berkaitan dengan pemilu, hal itu wajar.
SBY meminta para elite dan politisi untuk tetap bisa menahan diri, ada batas kepatutan dalam kampanye pemilu agar rakyat tidak jadi korban.
"Namun, tidak mustahil ada pihak-pihak tertentu dengan motif tertentu yang tidak baik. Saya dapat laporan dari kapolri misalnya, ada elemen-elemen yang merancang gangguan keamanan dan ketertiban di tempat-tempat tertentu. Dan sudah diikuti dan Insya Allah bisa dicegah," tambahnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap sejumlah sel gerakan, khususnya jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Menurutnya, sel-sel tersebut memang masih ada dan terus berkembang.
"Ini tersebar, secara sel-sel ini. Sel-sel ini berkembang terus. Kita pantau terus. Namun kita tidak lakukan penangkapan. Kalau dia sudah rencanakan menggangu keamanan, baru kita lakukan tindakan," katanya
"Teror itu hanya buat kecemasan masyarakat, membuat ketidaktentraman masyarakat. Dulu ada simbol asing, sekarang simbol lain seperti simbol polisi," pungkas Sutarman. (Sumber: detikcom)