17 Desember 2013 | BP, Tabanan (Bali Post) - Kodam IX//Udayana kembali menggunakan monumen Markas Besar Oemoem (MBO) Munduk Malang, Desa Dalang, Selemadeg Timur (Seltim) untuk menggembleng prajurit. Ratusan prajurit TNI AD menggelar napak tilas dari MBO Munduk Malang, Senin (16/12) kemarin. Kegiatan ini serangkaian Hari Infanteri.
Napak tilas dilepas Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, pukul 08.00 wita. Sebelumnya, seluruh prajurit menggelar apel di depan tugu MBO. Apel disaksikan sejumlah warga setempat, termasuk tokoh masyarakat. Peserta napak tilas seluruhnya personel Batalion Infanteri (Yonif) Raider 900. ''Napak tilas jalan kaki ini untuk mengenang semangat pejuang di Bali ketika mengusir penjajah,'' kata Pangdam.
Kenapa di MBO Munduk Malang? Menurut Pangdam, MBO Munduk Malang memiliki sejarah tinggi bagi cikal bakal TNI di Bali. Sebab, pahlawan Gusti Ngurah Rai mengawali perjuangannya di tempat ini. ''Kami ingin meneladani perjuangan Gusti Ngurah Rai. Di sinilah cikal bakal infanteri di Bali,'' tegas Jenderal bintang dua ini. Napak tilas akan menempuh jarak 200 km, selama 3 hari.
Dari MBO Munduk Malang, napak tilas infanteri berlanjut ke Desa Blimbing Kecamatan Pupuan. Dengan menyusuri persawahan dan jurang, napak tilas akan melintasi Pengragoan, Jembrana, lalu berlanjut ke Busungbiu, Buleleng. Kemudian, melintasi Seririt dan turun ke Baturiti, Tabanan. Dari sini, etape berlanjut menyusuri persawahan Petang, Badung, lalu masuk ke Marga dan berakhir di markas Rindam IX/Udayana, Tabanan. ''Perjalanan diakhiri di Rindam, 19 Desember besok,'' kata Pangdam. Harapannya, dengan napak tilas infanteri, prajurit Kodam IX/Udayana meneladani semangat pejuang. Karena itu, rute yang ditempuh seluruhnya persawahan dan jurang.
Napak tilas ini, katanya dibuat maraton. Artinya, setiap regu akan menempuh jarak tertentu. Kemudian, dilanjutkan oleh regu lainnya hingga ke titik finis. Tahun ini, napak tilas infanteri sengaja dilepas dari MBO Munduk Malang. Alasanya, mengikuti jejak pahlawan Gusti Ngurah Rai dengan pasukannya. Perjalanan ini mengajarkan prajurit Kodam menjadi infanteri yang tangguh. (kmb30)