Senin, 2 Desember 2013 | 21:41
WIB
MAGELANG, KOMPAS.com — Guna membantu
kepolisian dalam mengamankan pelaksanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, sebanyak
250 pasukan TNI AD mengikuti penataran Penindakan Huru-Hara (PHH) di Resimen
Induk (Rindam) IV Diponegoro Kota Magelang. Selama satu bulan ke depan, mulai
Senin (2/12/2013) mereka akan berlatih PHH untuk menyamakan teknik dan taktik
ketika melakukan penanggulangan huru-hara.
"Salah satu tugas TNI adalah
membantu tugas-tugas Polri khususnya ketika menghadapi aksi huru-hara.
Keterlibatan TNI ini sesuai dengan UU RI Nomor 34 tahun 2004, untuk itu kami
harus siap," papar Kolonel Inf Mochamad Hasan membacakan sambutan Pangdam
IV Diponegoro, Mayjen Sunindyo pada upacara pembukaan PHH, Senin (2/12/2013).
Para peserta yang terlibat PHH
ini, sebut Hasan, ada 250 orang, berasal dari seluruh satuan di Kodam IV
Diponegoro. Di antaranya dari batalyon, kodim, korem, pasukan satuan tempur,
dan bantuan tempur. Mereka, kata Hasan, mempunyai kemampuan dan keterampilan
memadai dalam penanggulangan huru-hara.
"Kegiatan ini juga sebagai
salah satu upaya pimpinan TNI AD dalam rangka meningkatkan profesionalisme
keprajuritan,” tegasnya.
Selama kegiatan, mereka akan
mempelajari sejumlah materi langsung dari unsur kepolisian antara lain materi
terkait persiapan penanganan aksi unjuk rasa apabila massa melakukan tindakan
anarkistis. Berlatih bagaimana mengambil langkah-langkah awal sebagai bentuk
pencegahan dan tindakan tegas yang terukur sesuai dengan hukum dan prosedur.
Bahkan, mereka pun dibekali
tentang hukum dan HAM serta MoU antara Polri dan TNI. Selama pelatihan mereka
juga akan disupervisi oleh tim khusus dari pusat.