Selasa, 17/12/2013 00:03 WIB, Angling Adhitya Purbaya - detikNews-Semarang - Petugas keamanan Bandara Ahmad Yani Semarang mecurigai seorang pria membawa tas besar yang akan masuk ke pintu pemberangkatan. Saat diperiksa, terjadi adu mulut antara petugas dan pria tersebut, kemudian tiba-tiba tas yang dibawanya meledak.
Ledakan tersebut merupakan adegan pertama simulasi kesiapan penanganan jelang hari raya Natal dan Tahun Baru. Adegan kemudian berlanjut dengan sejumlah petugas keamanan dan warga yang terkapar dengan luka parah. Beberapa petugas keamanan bandara lainnya dan tim medis segera datang ke lokasi untuk membawa korban selamat ke titik evakuasi.
Anggota TNI Yon Zipur 4 dan Sat Brimob Polda Jateng serta pemadam kebakaran segera mendatangi lokasi. Police line pun dipasang di sekitar lokasi, sementara korban luka dibawa ke RS menggunakan sejumlah mobil Ambulans yang lalu lalang memberi bantuan. Petugas bandara lewat pengeras suara mengimbau warga yang ada di lingkungan bandara segera mengevakuasi diri menuju titik kumpul.
Setelah area lokasi sudah steril, tim Gegana dengan menggunakan sebuah alat memeriksa kemungkinan adanya bahan peledak di dalam tas yang tergeletak di dekat lokasi ledakan pertama. Kemudian tas tersebut dibawa menuju mobil Gegana untuk diamankan.
Sementara itu tim Jihandak dari TNI mengindikasikan masih ada bahan peledak di dalam mobil Kijang abu-abu bernopol H 9167 TW milik pelaku yang tewas akibat bom bunuh diri tersebut. Ketika pintu belakang di buka, terdapat tas anyaman warna cokelat yang isinya bahan peledak. Tim Jihandak pun dengan sigap dan hati-hati segera membawa tas ke mobil setelah dimasukkan ke dalam tong.
Setelah kondisi aman, tim Inafis Polrestabes Semarang mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan membawa mayat pembawa bom untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Simulasi tersebut menarik perhatian warga yang berada di Bandara Ahmad Yani, sebagian menonton dan beberapa di antaranya memotret menggunakan telepon seluler.
"Baru kali ini saya lihat seperti ini, seru sekali," kata salah satu warga.
Sementara itu, GM Angkasa Pura 1, Priyo Jatmiko mengatakan penanganan untuk peristiwa seperti simulasi di target selesai 10 menit, namun dalam simulasi bisa selesaikan dalam 7 menit, sedangkan jika digabung dengan penanganan medis maka menjadi 15 menit.
"Ini SOP yang cukup bagus. Untuk menghadapi kegiatan menjelang tahun baru dan merayakan Natal. Karena di bandara terjadi mobilitas pengguna bandara," ujar Priyo di Bandara Ahmad Yani Semarang, Senin (16/15/2013) malam.
Dalam simulasi tersebut, setidaknya dikerahkan 160 personil gabungan untuk melakukan evakuasi, pengamanan bahan peledak, dan penanganan medis terhadap korban luka.
"Di antaranya melibatkan Sat Brimob Polda Jateng sebanyak 15 personel, TNI Yon Zipur 4 sebanyak 15 personel, dan petugas Ahmad Yani 15 personel," pungkasnya.
"Sesuai SOP, maka petugas akan melaporkan kepada GM Angkasa Pura dan GM akan lapor ke Lanumad Ahmad Yani kemudian Lanumad meminta bantan ke Kodam dan Kepolisian," sambung Priyo.
Setelah simulasi usai, para warga yang tadinya melihatnya membubarkan diri, aktifitas bandara pun kembali normal. "Keren, seru, saya dua tahun di sini belum pernah lihat yang beginian," ujar salah satu koki di restoran di Bandara Ahmad Yani.