Rabu, 04 September 2013

Tolak PLTU Batang, Ratusan Warga Bentrok dengan Aparat

Posted: 03/09/2013 00:59

Liputan6.com, Batang : Ratusan warga Batang, Jawa Tengah, kembali bentrok dengan anggota TNI dan Polri bersenjata lengkap yang sedang mengawal pengeboran. Akibatnya, sejumlah warga dan petugas luka- luka.

Tayangan Liputan 6 SCTV, Selasa (3/9/2013) dini hari memberitakan, hujan batu dan tembakan gas air mata mewarnai bentrok antara warga yang menolak pembangunan PLTU Batang. Bentrok yang terjadi di Tapak PLTU ini pecah karena proyek raksasa PLTU terus dipaksakan berdiri.

Bentrok bermula ketika warga mengetahui lokasi pengeboran akan dijaga polisi dan tentara. Sejak sore warga dari tiga desa yaitu Desa Ponowareng, Karanggeneng, dan Roban memblokade perbatasan desa.

Menjelang magrib, ratusan petugas gabungan TNI dan Polri bersenjata lengkap memasuki area pengeboran.

Sempat terjadi negosiasi antarkeduanya. Tapi, warga tetap gigih menolak kedatangan petugas yang akan menjaga proyek raksasa bernilai Rp 40 triliun tersebut.

Untuk mengusir petugas, warga melemparinya dengan batu, ketapel, dan bom molotov. Polisi dan tentara melawan dengan menembakkan gas air mata. Sejumlah warga terluka terkena pukulan polisi dan tentara. Begitupun dari kubu TNI-Polri, sejumlah personelnya terluka.

Bentrok yang berlangsung lama ini berhenti setelah hari makin gelap. Warga mengancam akan tetap bertahan dan melawan jika proyek PLTU Batang yang merupakan proyek terbesar se-Asia Tenggara itu tidak dihentikan.

Sejak awal, pembangunan PLTU ditolak warga yang desanya akan dijadikan lokasi proyek tersebut. Tapi pemerintah tetap mendirikan proyek raksasa ini meski sudah berkali- kali ditolak warga dan selalu berujung bentrok. (Ali/Ein)