03 September 2013 | 20:45 wib
SEMARANG, suaramerdeka.com - Proses perjanjian kerja sama (PKS) antara TNI AD dengan PT Angkasa Pura I untuk proyek pengembangan Bandara Ahmad Yani saat ini masih tahap pengajuan proposal. Proposal sedang dinilai oleh tim penilai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).
General Affair and Communication Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani, Anom Fitranggono mengatakan, luas lahan TNI AD yang akan dikerjasamakan dengan PT Angkasa Pura I adalah seluas 88,45 hektare dengan sistem sewa lahan. Sesuai proposal, PT Angkasa Pura I akan memberikan kontribusi tetap dan pembagian keuntungan kepada TNI AD.
"Nantinya lokasi terminal eksisting saat ini seluas 6.708 meter persegi akan dikembalikan kepada TNI AD. Terminal baru seluas 40.900 meter persegi akan menggunakan lahan yang disewa dari TNI AD," katanya, Selasa (3/9).
Dari empat paket pekerjaan proyek, saat ini baru tahap satu yang sedang dalam tahap proses pengerjaan, yang meliputi pengurugan tanah, land development pembuatan jalan, serta proses pelelangan struktur pengaman antara apron dan terminal. Bila PKS tidak kunjung ditandatangani, maka paket 2 yang meliputi pekerjaan terminal dan fasilitas penunjang, paket 3 pekerjaan bangunan lain, fasilitas penunjang dan lansekap, serta paket 4 pembuatan apron dan taxiway, tidak bisa dikerjakan. (Fani Ayudea/CN38/SMNetwork)