JAKARTA:
Peredaran narkoba sudah masuk ke semua lini kehidupan masyarakat Indonesia,
baik itu instansi pemerintah, perusahaan swasta, pendidikan, maupun aparat
keamanan seperti polisi dan militer.
Hal tersebut
dikatakan Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat Direktorat Peran Serta
Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Dik Dik Kusnadi dalam Focus Group
Discussion (FGD) bahaya narkoba bersama Direktorat Informasi Pengolah Data
(Disfolahta) TNI AD, di Jakarta, baru-baru ini.
"Perlu
adanya upaya mendalam dari setiap institusi untuk menangkal penyalahgunaan
narkoba. Terlebih, TNI AD adalah salah satu bagian unsur keamanan Bangsa
Indonesia dan sudah semestinya menjaga nama baiknya di masyarakat. Itu karenanya
Disfolahta TNI AD harus menjadi garda terdepan dalam mengampanyekan
negatifnya narkoba sesuai fungsinya mengelola informasi dan data," ujar
Dik Dik dihadapan puluhan peserta FGD.
Ia menghimbau
pimpinan di Disfolahta TNI AD tidak takut memecat anggotanya yang terjerat
penyalahgunaan narkoba. "Bagaimana bangsa Indonesia bisa terjaga
wilayahnya kalau bagian aparat keamanannya sudah mengonsumsi narkoba," kata
Dik Dik menandaskan.
Sementara nara
sumber lainnya AKP MP Sidabutar menjelaskan kalau tugas menyelamatkan Indonesia
dari penyalahgunaan narkoba adalah tugas semua lapisan masyarakat.
"Disfolahta
TNI AD jangan diam melihat peredaran narkoba yang merusak negara ini, harus
turut serta supaya itu tidak meluas," kata Sidabutar.
Selain kegiatan
diskusi, juga digelar acara pemeriksaan urine bagi Anggota Disfolahta TNI AD.
Hal ini ditujukan untuk mengetahui apakah ada atau tidak anggota yang
menyalahgunakan narkoba.
"Aparat
Disfolahta TNI AD harus bebas narkoba, pengawasan terhadap narkoba dilakukan
secara ketat," kata Sidabutar menambahkan. (Sadono), Sumber Koran: Suara
Karya (03 September 2013/Selasa, Hal. 13)