Selasa, 03 September 2013

TOLAK NARKOBA_Disfolahta TNI AD Harus Jadi Garda Terdepan



JAKARTA: Peredaran narkoba sudah masuk ke semua lini kehi­dupan masyarakat Indone­sia, baik itu instansi peme­rintah, perusahaan swasta, pendidikan, maupun aparat keamanan seperti polisi dan militer.

Hal tersebut dikatakan Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat Direktorat Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Dik Dik Kusnadi dalam Focus Group Discussion (FGD) bahaya narkoba bersama Direktorat Informa­si Pengolah Data (Disfolahta) TNI AD, di Jakarta, baru-ba­ru ini.

"Perlu adanya upaya mendalam dari setiap insti­tusi untuk menangkal pe­nyalahgunaan narkoba. Terlebih, TNI AD adalah salah satu bagian unsur keaman­an Bangsa Indonesia dan sudah semestinya menjaga nama baiknya di masyara­kat. Itu karenanya Disfolah­ta TNI AD harus menjadi garda terdepan dalam me­ngampanyekan negatifnya narkoba sesuai fungsinya mengelola informasi dan data," ujar Dik Dik dihadapan puluhan peserta FGD.

Ia menghimbau pimpinan di Disfolahta TNI AD tidak takut memecat anggotanya yang terjerat penyalahguna­an narkoba. "Bagaimana bangsa Indonesia bisa terja­ga wilayahnya kalau bagian aparat keamanannya sudah mengonsumsi narkoba," ka­ta Dik Dik menandaskan.

Sementara nara sumber lainnya AKP MP Sidabutar menjelaskan kalau tugas menyelamatkan Indonesia dari penyalahgunaan narko­ba adalah tugas semua lapi­san masyarakat.

"Disfolahta TNI AD ja­ngan diam melihat peredar­an narkoba yang merusak negara ini, harus turut serta supaya itu tidak meluas," kata Sidabutar.

Selain kegiatan diskusi, juga digelar acara pemerik­saan urine bagi Anggota Dis­folahta TNI AD. Hal ini ditu­jukan untuk mengetahui apakah ada atau tidak ang­gota yang menyalahgunakan narkoba.

"Aparat Disfolahta TNI AD harus bebas narkoba, pengawasan terhadap nar­koba dilakukan secara ke­tat," kata Sidabutar menam­bahkan. (Sadono), Sumber Koran: Suara Karya (03 September 2013/Selasa, Hal. 13)