JAKARTA: Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan jika ada sengeketa perbatasan pulau
terluar Indonesia dengan negara tetangga, pihaknya tak akan mudah membawanya
ke ranah internasional apa lagi ke tingkat pengadilan internasional.
"Jika ada
kasus sengketa perbatasan, gak usah di putuskan di pengadilan internasional,
karena Indonesia punya pengalaman menangani kasus Sipadan dan Ligitan tahun
2002, yang hasilnya menyakitkan bagi bangsa Indonesia," kata Menhan menjawab
pertayaan mahasiswa baru usai memberikan kuliah perdana di Universitas Mercubuana
di Jakarta, Senin (2/9).
Kasus Sipadan
dan Ligitan yang dibawa ke Mahkamah Internasional, dari 17 hakim pemutus, 16
hakim memenangkan Malaysia. Itu menjadi pelajaran berharga.
Indonesia
mempunyai 92 pulau terluar dari sekitar 17 ribu pulau-pulau besar dan kecil.
Karena letaknya terpisah-pisah tentu punya potensi konflik dengan negara
tetangga. Oleh karenanya perlu dijaga secara baik melalui pembangunan pertahanan
yang kuat.
Ke-92 pulau
terluar itu yang dapat dijaga secara baik hanya 12 pulau yang punya letak
strategis terhadap penjagaan kedaulatan. Para bintara yang masih muda belia,
tiap hari melakukan patroli di tengah laut maupun di daratan. Di daratan kita
serahkan TNI seperti dari Kostrad, kemudian yang di laut kita percayakan para
marinir.
'Tiap hari
anggota TNI kita melakukan patroli membawa senjata berat mengawal dan menjaga
jalur itu dari ancaman para perompak. Kita perlu membangun ketahanan hingga
dapat disegani kawan dan lawan," katanya, seranya menambahkan, saat ini
Indonesia mempunyai lebih dari 500 ribu tentara yang siap menjaga kedaulatan
nasional.
Menurut dia,
meski secara anggaran Indonesia lebih kecil dari Singapura, tetapi jumlah
personilnya terbesar se ASEAN. "Jadi secara bertahap terus akan kita tingkatkan
alat utama sistim persenjataan (alusista) seperti pesawat tempur, kapal perusak,
roket dan jenis persenjataan lainnya, termasuk di dalamnya meningkatkan jumlah
pasukan," katanya.
Menjadi 10
terbaik Kuliah perdana mahasiswa UMB Jakarta yang dibuka oleh Menhan itu juga
dihadiri antara lain Rektor UMB Dr Aris Setyanto Nugroho, Direktur Pindad
Wahyu Utomo, Wakil Rektor UMB Dr Purwanto SK, Ketua Pelaksana Yayasan
Mercubuana Suharjo Subardi dan Kepala Kopertis Wilayah III Jakarta Prof Uza
Mayuni.
Menurut Ilza,
UMB dari waktu kewaktu terus tubuh baik. Ini terbukti jumlah minat masuk
pertumbuhannya cukup besar. "Tadi disebut pak Rektor Aries, saat ini
jumlahnya sudah mencapai 23 ribu mahasiswa, karena untuk tahun ajaran 2013/
2014 sudah mencapai sekitar 5 ribu mahasiswa.
Dalam penilaian
Kopertis, UMB juga masuk 10 besar Universitas swasta terbaik," katanya.
Karena itu, pihaknya mendukung berbagai kerja sama yang dilakukan seperti
dengan BUMN strategis, Pindad, Departemen pertahanan dan BUMN lainnya yang
terkait dengan peningkatan mutu siswa dan meningkatkan kecintaan pada ketahanan
negara.Ilza juga memuji UMB yang punya tradisi untuk selalu memanggil para
pejabat atau praktisi untuk membuka kuliah perdananya. (Kartoyo DS/Ant),
Sumber Koran: Suara Karya (03 September 2013/Selasa, Hal. 03)