Selasa, 03 September 2013

Komodo, Humvee ala Indonesia



INDUSTRI Pertahanan dalam negeri semakin memberikan pencerahan dalam upaya peme­nuhan Alutista, terutama terkait kendaraan tempur strategis. Selain menciptakan Panser Anoa, industri pertahanan Indonesia juga mam­pu menciptakan kendaraan taktis militer ber­kelas dunia yang mirip Humvee milik militer Amerika Serikat.

Kendaraan taktis militer itu adalah Komodo "Humvee" ala Indonesia, yang dirancang oleh Badan Usaha Milik Nega­ra (BUMN) produsen senjata, PT Pindad (Persero), di Ban­dung. Mobil yang mengadopsi desain dan konsep mobil perang Humvee buatan Amerika Serikat atau Sherpa buatan Prancis ini, dibandrol mulai harga Rp2 mili­ar hingga Rp3 miliar. Mobil yang diperkenalkan sejak tahun 2012 ini telah diproduksi untuk pasu­kan elit TNI AD, Kopassus dan pasukan elit Kepolisian, Brimob.

Dari tujuh varian yang diper­kenalkan, salah satunya tipe Battering Ram atau varian Pen­dobrak pesanan Kopassus. Tipe ini memiliki berbagai keunggu­lan dan kecanggihan yang me­lekat pada si "Komodo Tempur' produksi Bandung ini. Pertama, mampu menerjang beton 30CM dan naik ke pesawat. Sebagai kendaraan operasi khusus, Ko­modo memiliki desain yang sangar, dan mampu menabrak atau menerobos dinding setebal 30 cm tanpa tulang.

Kedua, bisa dikendarai saat gelap gulita tanpa lampu. Hum­vee versi Indonesia ini mampu mendukung berbagai operasi. Bahkan, versi Battering Ram pesanan Kopassus ini, mampu dioperasikan saat operasi ma­lam dengan kondisi gelap gulita. Dengan dilengkapi kamera malam atau night vision, me­mungkinkan pengemudi mengendarai kedaraannya tanpa harus menghidupkan lampu dalam kondisi gelap-gulita. Bah­kan dengan sensor di kamera, sang pengemudi bisa mende­teksi gerakan berdasarkan suhu tubuh atau sumber panas.

Di siang hari pun, dengan teknologi yang super canggih dan melekat pada kamera, me­mungkinkan personil di dalam mobil untuk mengawasi atau mengetahui orang yang melin­tas di depan kendaraan, apakah menyembunyikan atau mem­bawa senjata di dalam pakaian atau tidak.

Keunggulan lainnya adalah personil bisa koordinasi di da­lam mobil pada saat kondisi mendadak atau darurat un­tuk menyusun strategi perang karena dilengkapi dengan fasi­litas yang memadai bagi perso­nil. Si Komodo juga dilengka­pi layar khusus yang bisa dili­pat dan tergantung di atap mo­bil, sehingga sangat memban­tu para personil untuk melaku­kan rapat dalam kondisi mobil berjalan.

Meskipun berkonsep kenda­raan perang, Komodo tempur ini sangat memanjakan penggu­nanya karena dilengkapi fasilitas kursi super nyaman. Layaknya kursi mobil sport, pada Komo­do versi Battering Ram, terdapat delapan kursi yang saling berha­dap-hadapan dan ditambah dua kursi di ruang kemudi.

Humvee versi Indonesia ini, dibandrol mulai harga Rp2 mi­liar hingga Rp3 miliar. Bedanya, harga ini, tergantung pada vari­an, konten dan mesin yang ada di dalam setiap mobil. Saat ini, varian Komodo 4X4 antara lain: APC, Command, Recon, Ambulance, Battering Ram, Cannon Towing dan Rocket Launcher. Komodo ini, sekarang belum di­rancang untuk keperluan sipil.

Dengan Humvee ala Indone­sia terbaru ini, diharapkan Ko­passus dan Brimob mampu memobilisasi pasukannya lebih baik lagi demi mengamankan negeri tercinta ini. (han/berbagai sumber), Sumber Koran: Pelita (03 September 2013/Selasa, Hal. 21)