Selasa, 03 September 2013

Penembakan di Papua, KSAD: Kita Harus Belajar dan Berlatih



Senin, 02/09/2013 11:23 WIB


Jakarta - Aksi penembakan terhadap anggota TNI di Papua kembali terjadi. KSAD Letjen TNI Budiman pun menyampaikan beberapa pesan kepada anggotanya.

"Di Jayapura, kebetulan prajurit kami sedang melaksanakan pengamanan logistik dan mendapat gangguan," ujar Budiman.

Hal ini disampaikan Budiman usai upacara serah terima jabatan KSAD di mabes AD di Jalan Veteran No 5, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2013).

Budiman menyampaikan beberapa langkah antisipatif yang akan dilakukan TNI AD mengingat aksi penembakan ini bukan yang pertama kalinya.

"Langkah antisipatif kami, meningkatkan profesionalitas, kita harus belajar dan berlatih. Tak perlu ragu-ragu dan sesuai dengan hukum," lanjutnya.

Di kesempatan yang sama, Budiman mengatakan bahwa pengamanan perbatasan merupakan salah satu perhatian utamanya.

"Pengamanan perbatasan adalah bagian tugas pokok TNI," ujar Budiman.

Setelah resmi menjabat KSAD, Budiman memiliki dua langkah yang ia garis bawahi. Pertama, meningkatkan TNI menjadi prajurit yang profesional pada tataran kehidupan berbangsa dan bernegara, menjadi bagian demokrasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.

"Kedua, kami juga akan tingkatkan kegiatan kami agar lebih dicintai rakyat. Karena hakekatnya kami brerasal dari rakyat dan dibiayai rakyat, pertanggungjawaban kami kepada rakyat," ulasnya.

Pelaku penembakan Pratu Andre belum diketahui dan saat ini masih dikejar oleh aparat gabungan. TNI menyatakan korban memang anggotanya tapi bukan dari kesatuan Kopassus.

"Korban adalah anggota Satgas TNI dari Yonif 753, bukan Kopasus," kata Kapendam XVII/Cendrawasih Kol Inf Lismer Lumban Siantar.

Lismer menambahkan korban gugur saat melakukan tugas polisional atau membantu tugas kepolisian. Yakni mengamankan jalur pasokan kebutuhan masyarakat dan memperlancar proses pembangunan di Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu (31/8) kemarin. Tiba-tiba korban dan sejumlah prajurit diserang oleh kelompok tak dikenal.

Kepolisian setempat menyatakan korban dan belasan prajurit yang dipimpin oleh Lettu Ismoyo berpatroli di Tinggineri sekitar pukul 09.00 WIT. Mereka melihat sekelompok orang bersenjata pada jarak 2 km dari Pos Satgasban Tingginambut. Terjadi baku tembak. Sumber : www.detik.com