Senin, 02
September 2013 18:21 WIB
LENSAINDONESIA.COM:
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., melaunching penggunaan Bahan
Bakar Gas (BBG) untuk mobil dinas TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur,
Senin (2/9/2013).
Launching ini
dilakukan bersama antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bapak
Jero Wacik dengan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Bapak Hanung Budya
serta Direktur Gas Pertamina Bapak Hari Karyuliarto, sekaligus dengan
peninjauan pemasangan Konverter Kit gas sebagai langkah awal penggunaan BBG di
lingkungan TNI pada 20 kendaraan Paspampres TNI dalam yang akan digunakan untuk
mendukung kegiatan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada bulan Oktober
2013 di Bali mendatang dan dilanjutkan dengan memasang strikter bertuliskan ‘Go
Green’.
Baca juga: TNI
AL gelar latihan puncak kesehatan ‘Lakesdu 2013’ dan Komandan Guspurlaarmatim
pimpin Apel gabungan Koarmatim
“Saat ini TNI
telah diberi alokasi sebanyak 500 konverter kits yang akan difokuskan kepada
kendaraan TNI di wilayah Jakarta dan Surabaya terlebih dahulu. Diutamakan di
wilayah tersebut, dikarenakan pengguna kendaraan TNI yang cukup besar sehingga
menjadi target utama pemasangan Konverter Kit gas ini. Kemudian setelah Jakarta
dan Surabaya baru akan menyusul ke daerah-daerah lainnya,” ujar Panglima TNI
dalam sambutannya.
Guna mendukung
konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), pemerintah dalam
hal ini Kementerian ESDM telah menyiapkan 4.000 Konverter Kit gratis bagi
kendaraan dinas, salah satunya pada kendaraan operasional TNI.
Konverter Kit
merupakan sebuah alat penambahan untuk kendaraan, yang biasanya menggunakan
Bahan Bakar Minyak (BBM), beralih dengan menggunakan Liquid Gas Vehicle (LGV).
Kendaraan yang dipasang Konverter Kit akan mempunyai sistem bahan bakar ganda
yaitu Premium/Pertamax dan LGV yang sering disebut dengan istilah Bi-Fuel.
“Dengan
pemasangan Konverter Kit ini maka beberapa kendaraan operasional TNI telah
menggunakan LGV. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam memberlakukan
pembatasan penggunaan BBM dan juga sebagai salah satu upaya yang dilakukan TNI
untuk mendukung serta menyukseskan program pemerintah yaitu menuju Indonesia
hijau (Go Green),” jelasnya.
Perpindahan
penggunaan BBM ke Liquid Gas Vehicle (LGV) ini dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan ketahanan energi nasional baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Adapun tujuan program konversi ini yaitu mengurangi subsidi BBM
sehingga mengurangi beban fiskal, mengurangi beban biaya bahan bakar pemilik
kendaraan dan mengendalikan lingkungan dari polusi udara.
Hal ini
mengingat sumber daya minyak semakin menipis dan sumber daya gas masih relatif
lebih besar sehingga mendorong untuk dilakukan diversifikasi energi.
Pemanfaatan gas untuk transportasi, pemerintah juga akan melakukan
langkah-langkah untuk ketersediaan gas dan infrastrukturnya.