Selasa, 10 September 2013

Moeldoko: Pola Aksi Terorisme Berubah



Senin, 9 September 2013 | 16:47 WIB


BOGOR, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, jika diamati, aksi terorisme berubah dari tradisional ke pola modern. Pola-pola baru terorisme ini, menurutnya, telah memunculkan strategi, seperti phantom cell network.

“Jika kita amati, aksi-aksi teroris berubah dari pola tradisional ke pola-pola modern, di mana aksi-aksi dilakukan secara mandiri. Struktur organisasi lokal adalah linier, terpisah, dan tidak jelas. Komando dan pengendalian datar, tidak mengenal atasan dan bawahan dan sebaliknya,” ujar Moeldoko, dalam pembukaan Pelatihan Bersama Penanggulangan Terorisme atau Counter Terrorism Exercise, di Kawasan IPSC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Seniin (9/9/2013).

Menurut Moeldoko, konsep phantom cell network menghubungkan kelompok-kelompok dengan kerahasiaan yang tinggi. Setiap kelompok tidak ada ikatan dan strukturnya tidak jelas. Namun, tujuan ideologisnya sama. Selain itu, organisasi dan pelaku tidak membutuhkan status karena tujuan utamanya adalah kesinambungan aksi-aksi teror.

Oleh karena itu, Moeldoko mengatakan, Latihan Bersama Counter Terrorism Exercise (CTx) ini juga harus dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan menyediakan data dan analisis untuk mendukung proses Olah Yudha guna pengembangan taktik dan strategi.

Ia juga menekankan, latihan gabungan ini harus realistis dalam mencapai tujuan memerangi terorisme.