Senin, 16 September 2013 | 15:55 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Kementerian Pertanian mengandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menggerakkan petani menanam. Hampir semua dinas pertanian daerah menyetujui keterlibatan TNI untuk membantu petani daerah.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Udhoro Kasih Anggoro, mengatakan keterlibatan TNI sampai pada menyediakan tempat untuk pertemuan Kementerian Pertanian di daerah. Keterlibatan TNI tersebut membantu sosialisasikan tanam ke petani di daerah. "Kalau menyebut TNI seolah momok, niatnya saya tidak begitu. Ini menawarkan bantuan hanya ngecek," ujar Anggoro di singkronisasi program dan kegiatan pembangunan tanaman pangan di Jakarta, Senin (16/9/2013).
Di areal fasilitas TNI, lanjut Anggoro dibicarakan rekomondasi penanaman ke petani. TNI terlibat sebagai penyuluh di daerah. Keterlibatan TNI untuk sosialisasi tanam kepada para petani sudah diterapkan di Sulawesi. Jalur sosialisasi sebelum ke petani lewat para Bupati se Sulawesi. "Ini justru uji coba di Sulawesi. Jelaskan urutan membangun pertanian produksi. Kami di Sulawesi rapat, untuk peningkatan produksi di kantor Panglima Daerah Militer Sulawesi. Dandim tanya Bupati dan ngajak Bupati datang membicarakan yang agak sulit di lapangan," tutur Anggoro.
Selain itu, Anggoro menjelaskan kepada para Bupati pada saat itu agar melihat kembali jadwal tanam. Hal tersebut untuk memberikan kecocokan masa tanam secara nasional. "Jadwal tanam ditetapkan dan direkomondasikan juga, kok belum diolah. Kita kesulitan menggerakan petani," ungkap Anggoro.
Oleh karena itu, Anggoro melihat petani daerah dan dibantu dinas pertanian daerah serta Bupati agar memberikan daftar tanam kepada petani. Sehingga hasil tanam dapat sempurna yang ujungnya adalah peningkatan produksi. "Ada kalender tanam dan waktu olah. Mereka diberikan daftar kroscek," kata Anggoro. [mel]