Kamis, 19 September 2013 14:23 WIB
JEMBER, Jaringnews.com - Proses rekonsiliasi yang dimediasi Bupati Jember, akhirnya berujung dengan perdamaian. Dengan dikawal ratusan anggota kepolisian dan TNI, proses mediasi berjalan lancar dan puncaknya Bupati Jember berjanji akan mengucurkan dana Bansos (Bantuan Sosial) senilai Rp 300 juta untuk memperbaiki sarana dan prasaran yang rusak akibat bentrok yang terjadi Rabu pekan lalu.
Kedua kelompok yang sempat bentrok itu adalah kelompok santri dan pengasuh Ponpes Darussolihin diwakili oleh Habib Isa Mahdi dan Ustad Abdur Rohim. Sedangkan kelompok lainnya diwakili 4 orang dipimpin Ustad Ahmad Fauzi. Kedua kelompok itu memiliki pengaruh di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger.
Puncak pertikaian kedua kelompok itu terjadi Rabu pekan lalu disaat kelompok santri dan pengasuh Pesantren Darussolihin menggelar pawai hari Kemerdekaan RI. Pada saat yang sama warga dari kelompok Ustad Fauzi menolak dan akhirnya meletus bentrok massal dan berakhir rusaknya prasarana pesantren Darussolihin dan terbunuhnya seorang warga.
"Saya tidak ingin bentrok kembali terjadi di Puger. Selain merugikan materi dan mengancam keselamatan warga, bentrokan antar warga telah merugikan seluruh pihak. Mari lupakan bentrokan dan mari bersama-sama membangun desa," ajak Bupati Jember, MZA Djalal, Kamis (19/9).
Bupati Djalal menyampaikan terima kasih kepada aparat kepolisian dan TNI yang ikut mengamankan Puger sekaligus mengawal proses rekonsiliasi antar kelompok warga. "Saya juga akan menyalurkan bantuan berupa dana Bansos untuk membangun sarana dan prasarana yang sempat dirusak warga saat bentrokan meletus," janjinya.
Seperti diketahui, bentrok antar warga di Desa Puger Kulon, Rabu pekan lalu, menyisakan sejumlah kerusakan cukup parah di sejumlah lokasi. Sejumlah ruang kelas dan masjid di komplek pesantren Darussolihin dilaporkan rusak. Sebuah perahu dan belasan unit kendaraan bermotor milik warga juga rusak.
"Dana Bansos itu bakal dijadikan biaya merehab sarana dan prasarana di Desa Puger yang sempat dirusak massa," imbuhnya. Saat ini, kata dia, tim khusus yang dibentuknya masih melakukan kegiatan invetarisasi atau pendataan, terkait dengan fasilitas umum dan asset milik warga yang dinilai layak untuk mendapatkan bantuan. (Arp / Deb)