BATAM, -Panglima
TNI Jenderal Moeldoko yakin Indonesia akan masuk ke dalam daftar 10 negara terkuat
secara militer. Keyakinan itu, antara lain, karena Indonesia terus meningkatkan
dan mengakselerasi pembangunan kekuatan militernya.
Panglima TNI
Jenderal Moeldoko menyatakan, sejak Indonesia mengakselerasi pembangunan
kekuatan militer, hasilnya Indonesia berada di peringkat ke-15 dalam daftar
negara terkuat secara militer."Dalam beberapa tahun, akan segera masuk world
top ten," ujarnya di sela-sela peresmian dua kapal patroli TNI Angkatan
Laut, Kamis (5/9), di Batam, Kepulauan Riau.
Penambahan dua
kapal patroli 43 meter itu, KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850, adalah bagian
rencana strategis pengembangan kekuatan militer Indonesia.Pembangunan itu
dibagi dalam tiga tahap selama 15 tahun sejak 2010. Pada akhir periode
pertama, yakni tahun depan, kekuatan Indonesia akan mencapai 53 persen dari
target.
Pencapaian itu
antara lain dengan bergabungnya ratusan persenjataan baru dalam sistem persenjataan
TNI tahun depan. Semua matra TNI menerima persenjataan baru produksi dalam
dan luar negeri.KRI Pari dan Sembilang termasuk produksi dalam negeri. Tahun
depan, TNI AL akan mendapat dua kapal sejenis yang juga diproduksi di dalam
negeri. TNI AL juga mendapat produk dalam negeri berupa kapal pendarat tank dan
dua fregat buatan PT PAL."Dari Inggris akan datang tiga fregat," ujar
Kepala Staf TNI AL Laksamana Marsetio.
Selain kapal
permukaan, Indonesia tengah memesan kapal selam yang ditargetkan diterima pada
periode kedua rencana pembangunan kekuatan militer,yakni 2015-2020. Satu dari
tiga kapal selam itu akan dikerjakan utuh oleh PT PAL di Indonesia. Dua lainnya
dikerjakan di Korea Selatan.Untuk kapal selam buatan PT PAL, rencananya diserahkan
ke TNI AL pada 2017.
Untuk kapal
selam, rencananya TNI AL menyiapkan pangkalan utama di Palu, Sulawesi Tengah,
menggantikan pangkalan di Surabaya, Jawa Timur. Hingga saat ini, paling
sedikitlima kapal selam akan berpangkalan di Palu. Dua sudah dioperasikan TNI
AL dan tiga lainnya tengah diproduksi.
Pembelian
kapal-kapal itu untuk memperkuat armada TNI AL.Saat ini terdapat 156 KRI
dengan berbagai jenis dan ukuran Indonesia menargetkan punya 274 KRI dalam
beberapa tahun mendatang untuk menjalankan tugas secara optimal.
Selain aneka
jenis kapal TNIAL juga memesan tank dan helikopter. Sebanyak 37 tank BMP-3F
dari Rusia direncanakan tiba di Tanah Air paling lambat tahun depan.
Sebelumnya, Korps Marinir TNI AL sudah memiliki 17 tank sejenis yang diterima
pada 2012.
TNI AL juga
tengah memesan 11 helikopter SH2G Seasprite dari Amerika Serikat. Helikopter
anti-kapal selam itu rencananya akan ditempatkan pada kapal-kapal dengan tempat
pendaratan helikopter atau pada salah satu pangkalan.
Sementara itu,
Kepala Staf TNI AD Jenderal Budiman menyatakan, TNI AD juga tengah menanti
delapan helikopter Apache dari AS.Pengadaan delapan heli serbu itu ditargetkan
tuntas pada 2017. TNI AD juga akan mendapat 28 helikopter serbu dan serang
ringan.
Kemampuan
anti-serangan udara juga meningkat dengan pengadaan dua batalyon yang memiliki
sistem peluncur multi-roket dan sembilan baterai anti-serangan udara. TNI AD
juga akan memiliki kesatuan tank yang diperkuat tank Leopard.(RAZ), Sumber
Koran: Kompas (06 September 2013/Jumat, Hal. 04)