Jumat, 06 September 2013

Akselerasi MiliterPanglima TNI: Indonesia Akan Masuk 10 Negara Kuat



BATAM, -Panglima TNI Jenderal Moeldoko yakin Indone­sia akan masuk ke dalam daftar 10 negara terkuat secara militer. Keyakinan itu, antara lain, kare­na Indonesia terus me­ningkatkan dan mengak­selerasi pembangunan kekuatan militernya.

Panglima TNI Jenderal Moel­doko menyatakan, sejak Indone­sia mengakselerasi pembangun­an kekuatan militer, hasilnya In­donesia berada di peringkat ke-15 dalam daftar negara terkuat seca­ra militer."Dalam beberapa ta­hun, akan segera masuk world top ten," ujarnya di sela-sela peresmi­an dua kapal patroli TNI Ang­katan Laut, Kamis (5/9), di Ba­tam, Kepulauan Riau.
Penambahan dua kapal patroli 43 meter itu, KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850, adalah bagi­an rencana strategis pengem­bangan kekuatan militer Indone­sia.Pembangunan itu dibagi da­lam tiga tahap selama 15 tahun sejak 2010. Pada akhir periode pertama, yakni tahun depan, ke­kuatan Indonesia akan mencapai 53 persen dari target.

Pencapaian itu antara lain de­ngan bergabungnya ratusan per­senjataan baru dalam sistem persenjataan TNI tahun depan. Se­mua matra TNI menerima per­senjataan baru produksi dalam dan luar negeri.KRI Pari dan Sembilang ter­masuk produksi dalam negeri. Tahun depan, TNI AL akan men­dapat dua kapal sejenis yang juga diproduksi di dalam negeri. TNI AL juga mendapat produk dalam negeri berupa kapal pendarat tank dan dua fregat buatan PT PAL."Dari Inggris akan datang tiga fregat," ujar Kepala Staf TNI AL Laksamana Marsetio.

Selain kapal permukaan, In­donesia tengah memesan kapal selam yang ditargetkan diterima pada periode kedua rencana pembangunan kekuatan militer,yakni 2015-2020. Satu dari tiga kapal selam itu akan dikerjakan utuh oleh PT PAL di Indonesia. Dua lainnya dikerjakan di Korea Selatan.Untuk kapal selam buat­an PT PAL, rencananya diserah­kan ke TNI AL pada 2017.

Untuk kapal selam, rencana­nya TNI AL menyiapkan pang­kalan utama di Palu, Sulawesi Tengah, menggantikan pangkal­an di Surabaya, Jawa Timur. Hingga saat ini, paling sedikitlima kapal selam akan berpang­kalan di Palu. Dua sudah diope­rasikan TNI AL dan tiga lainnya tengah diproduksi.

Pembelian kapal-kapal itu un­tuk memperkuat armada TNI AL.Saat ini terdapat 156 KRI dengan berbagai jenis dan ukuran Indonesia menargetkan pu­nya 274 KRI dalam beberapa tahun mendatang untuk menjalankan tugas secara optimal.

Selain aneka jenis kapal TNIAL juga memesan tank dan heli­kopter. Sebanyak 37 tank BMP-3F dari Rusia direncanakan tiba di Tanah Air paling lambat tahun depan. Sebelumnya, Korps Ma­rinir TNI AL sudah memiliki 17 tank sejenis yang diterima pada 2012.

TNI AL juga tengah memesan 11 helikopter SH2G Seasprite dari Amerika Serikat. Helikopter anti-kapal selam itu rencananya akan ditempatkan pada kapal-kapal dengan tempat pendaratan heli­kopter atau pada salah satu pang­kalan.

Sementara itu, Kepala Staf TNI AD Jenderal Budiman me­nyatakan, TNI AD juga tengah menanti delapan helikopter Apache dari AS.Pengadaan delapan heli serbu itu ditargetkan tuntas pada 2017. TNI AD juga akan mendapat 28 helikopter serbu dan serang ringan.

Kemampuan anti-serangan udara juga meningkat dengan pengadaan dua batalyon yang memiliki sistem peluncur multi-roket dan sembilan baterai an­ti-serangan udara. TNI AD juga akan memiliki kesatuan tank yang diperkuat tank Leopard.(RAZ), Sumber Koran: Kompas (06 September 2013/Jumat, Hal. 04)