Rabu, 11 September 2013

48 Pemain Digembleng di Pusdik Infantri Cipatat



Padalarang,   Sebanyak 48 pemain sepakbola usia muda tengah digembleng di Pusat Pendidikan (Pusdik) Infanteri Cipatat, Padalarang, Jawa Barat, dalam program Pertamina Soccer Camp 2013 untuk menjalani seleksi akhir.

Ke-48 pemain sudah berada di Pusdik sejak 8 September dan akan menjalani pelatihan fisik, mental dan teknik, hingga 15 September mendatang. "Pertam­ina Soccer Camp" dimaksudkan untuk mencari 24 pemain ber­bakat sehingga ke-48 peserta terpilih tersebut berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa selama tiga tahun di Pertamina Soccer School di Jakarta.

Para pemain di bawah usia 17 tahun yang berasal dari enam kota seluruhnya berjumlah 71 orang ditambah 23 orang yang ada di Per­tamina Soccer School di Jakarta.

Suasana alam pegunungan nan sejuk dan jauh dari kera­maian masyarakat umum itu membuat para anak didik Soc­cer Camp Pertamina dapat berkonsentrasi penuh mengiku­ti seluruh kurikulum yang diberikan oleh para pelatih fisik maupun teknik.

"Di bidang pelatihan fisik mer­eka diberikan latihan-latihan pembangunan fisik bagaimana disiplin mulai sejak bangun ti­dur, makan, latihan, istirahat dan sebagainya.Yang paling utama adalah pendidikan disiplin," ujar Komandan Pendidi­kan Diklat Infanteri Kol Infan­teri Yusep Sudrajat.

Yusep mengatakan, di bumi Cipatat inilah termasuk Pres­iden Susilo Bambang Yudhoyono pernah dididik. Namun pen­didikan untuk para pesepakbola usia dini di bumi infanteri Cipa­tat bukan untuk menciptakan insan otoriter dan militeristik, melainkan disiplin yang kokoh untuk menciptakan mental dan jiwa yang kuat, korsa dan karsa prima, tidak mudah digoda termasuk mudah disuap.

Yusep menambahkan, Pusat Pendidikan (Pusdik) Infanteri Cipatat yang merupakan Diklat kemiliteran bukanlah milik ten­tara semata, tetapi milik rakyat dan pihaknya senantiasa berse­dia melakukan pembinaan.

"Tidak ada yang disembunyikan disini.Baru-baru ini kami men­didik sekitar 2.000 mahasiswa. Kami senang bisa ikut mendi­dik para calon pemain sepakbo­la masa depan. Mudah-mudah­an merekalah yang nantinya akan tampil di Piala Dunia," ujarnya.

Sangat Umum

Sementara pelatih Mauro Ardizzone mengatakan, pelatihan dengan cara militer sangat umum di Italia, bahwa latihan disiplin harus dengan sistem militer.

"Latihan disiplin dengan sistem militer memang sangat umum, sebab kemampuan berfikir sangat krusial bagi pese­pakbola.Bahkan mereka juga ikut psikotest," ujarnya.

Direktur Pertamina Foundation Nina Pramono mengatakan, seleksi yang tengah dilakukan saat ini merupakan seleksi tahap kedua.(vic), Sumber Koran: Pelita (11 September 2013/Rabu, Hal. 14)