Padalarang, Sebanyak 48 pemain sepakbola usia muda
tengah digembleng di Pusat Pendidikan (Pusdik) Infanteri Cipatat, Padalarang,
Jawa Barat, dalam program Pertamina Soccer Camp 2013 untuk menjalani seleksi
akhir.
Ke-48 pemain
sudah berada di Pusdik sejak 8 September dan akan menjalani pelatihan fisik,
mental dan teknik, hingga 15 September mendatang. "Pertamina Soccer
Camp" dimaksudkan untuk mencari 24 pemain berbakat sehingga ke-48 peserta
terpilih tersebut berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa selama tiga tahun di
Pertamina Soccer School di Jakarta.
Para pemain di
bawah usia 17 tahun yang berasal dari enam kota seluruhnya berjumlah 71 orang
ditambah 23 orang yang ada di Pertamina Soccer School di Jakarta.
Suasana alam
pegunungan nan sejuk dan jauh dari keramaian masyarakat umum itu membuat para
anak didik Soccer Camp Pertamina dapat berkonsentrasi penuh mengikuti seluruh
kurikulum yang diberikan oleh para pelatih fisik maupun teknik.
"Di bidang
pelatihan fisik mereka diberikan latihan-latihan pembangunan fisik bagaimana
disiplin mulai sejak bangun tidur, makan, latihan, istirahat dan sebagainya.Yang
paling utama adalah pendidikan disiplin," ujar Komandan Pendidikan Diklat
Infanteri Kol Infanteri Yusep Sudrajat.
Yusep
mengatakan, di bumi Cipatat inilah termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
pernah dididik. Namun pendidikan untuk para pesepakbola usia dini di bumi
infanteri Cipatat bukan untuk menciptakan insan otoriter dan militeristik,
melainkan disiplin yang kokoh untuk menciptakan mental dan jiwa yang kuat, korsa
dan karsa prima, tidak mudah digoda termasuk mudah disuap.
Yusep
menambahkan, Pusat Pendidikan (Pusdik) Infanteri Cipatat yang merupakan Diklat
kemiliteran bukanlah milik tentara semata, tetapi milik rakyat dan pihaknya
senantiasa bersedia melakukan pembinaan.
"Tidak ada
yang disembunyikan disini.Baru-baru ini kami mendidik sekitar 2.000 mahasiswa.
Kami senang bisa ikut mendidik para calon pemain sepakbola masa depan.
Mudah-mudahan merekalah yang nantinya akan tampil di Piala Dunia,"
ujarnya.
Sangat Umum
Sementara
pelatih Mauro Ardizzone mengatakan, pelatihan dengan cara militer sangat umum
di Italia, bahwa latihan disiplin harus dengan sistem militer.
"Latihan
disiplin dengan sistem militer memang sangat umum, sebab kemampuan berfikir
sangat krusial bagi pesepakbola.Bahkan mereka juga ikut psikotest," ujarnya.
Direktur
Pertamina Foundation Nina Pramono mengatakan, seleksi yang tengah dilakukan
saat ini merupakan seleksi tahap kedua.(vic), Sumber Koran: Pelita (11
September 2013/Rabu, Hal. 14)