TIMIKA,
KOMPAS.com — Satu peleton personel Brigade Mobil Kepolisian Daerah Papua
dikirim ke Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, dengan menggunakan helikopter MI-17
TNI AD, Kamis (1/8/2013). Mereka ditugaskan mengejar pelaku penembakan ambulans
RSUD Puncak Jaya di kawasan Puncak Senyum, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada
Rabu (31/7/2013). Penembakan itu menewaskan satu orang dan melukai beberapa
orang lainnya.
"Hery
Nyoman (sebelumnya diduga bernama Erik Yoman) yang meninggal dunia rencananya
dimakamkan di Mulia, sementara dua petugas kesehatan yang terluka tembak harus
dievakuasi untuk mengeluarkan proyektil peluru di RSUD Dok II Jayapura,"
kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Kombes Pol I Gde
Sumerta, Kamis (1/8/2013). Evakuasi dua korban luka rencananya dilakukan
menggunakan pesawat Twin Otter Enggang Air, Jumat (2/8/2013).
Mereka yang
terluka adalah petugas RSUD Puncak Jaya, Darson Wonda (27) dan Frits Baransano
(42). Darson adalah sopir ambulans, yang mengalami luka tembak di lengan kiri.
Sementara Frits adalah tenaga medis, mengalami luka tembak di lengan dan rusuk
kanan. Sementara itu, imbuh Sumerta, kondisi Kota Mulia saat ini sudah kembali
kondusif.
Seperti yang
diberitakan sebelumnya, pada Rabu siang, sekitar pukul 14.10 WIT telah terjadi
penembakan terhadap mobil ambulans RSUD Puncak Jaya. Ambulans ditembaki
kelompok bersenjata tidak dikenal di daerah Puncak Senyum dalam perjalanan
kembali ke Kota Mulia usai menjemput pasien di Kampung Urgele, Distrik
Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya.