Rabu, 28 Agustus 2013

TNI Butuh Aset Strategis Informasi



Selasa, 27 Agustus 2013 | 12:51     


Jakarta - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menegaskan, informasi merupakan aset strategis bagi setiap organisasi, termasuk TNI. Ketidakmampuan dalam mendapatkan atau menggali informasi yang tepat dapat berakibat pada kesalahan dalam mengambil keputusan.

"Inilah yang menyebabkan mengapa banyak pemerintahan ataupun badan tertentu menghabiskan jutaan bahkan miliaran dolar untuk mendapatkan informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan ancaman potensial bagi keamanan," kata Panglima TNI dalam sambutan penandatanganan nota kesepahaman TNI-MNC,di Ruang Bina Yudha Gedung Sudirman, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/8).

Dijelaskan, kemampuan untuk menyediakan informasi potensial merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan penyelenggaraan pertahanan suatu negara.

"Dalam doktrin militer, informasi adalah bagian integral dari komando dan kendali yang merupakan kunci setiap pelaksanaan operasi," ucap Panglima.

Berkaitan dengan nota Kesepahaman, dilaksanakan pemasangan perangkat penyedia program siaran dan kanal yang dapat dipergunakan TNI untuk prajurit. Terutama mereka yang sedang bertugas di Pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan dan Pulau Terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dengan demikian, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgaspamtas) yang bertugas di beberapa titik di perbatasan seluruh Indonesia dapat menikmati program siaran Televisi yang bersifat informasi, pendidikan dan hiburan melalui siaran dari Stasiun TV Internasional.

Hingga kini, pihak penyelenggara siaran telah melakukan pemasangan perangkat dengan menyediakan program siaran dan Kanal di 34 lokasi Pos Satgaspamtas TNI. Di antaranya di perbatasan Kalimantan Barat (Entikong, Sintang, Nunukan, Sebatik, Tarakan), wilayah Papua (Jayapura), dan wilayah NTT (Atambua).

Secara bertahap setelah penandatangan Nota Kesepahaman, akan dilanjutkan dengan pemasangan fasilitas yang sama di 100 Pos Satgaspamtas TNI di seluruh Indonesia. Jumlah keseluruhan Pos yang akan mendapatkan layanan tersebut sebanyak 200 Pos Pengamanan.

Untuk menunjang pengamanan perbatasan, TNI telah menugaskan prajurit dari kesatuan TNI AD, TNI AL maupun TNI AU di wilayah perbatasan yang tergelar di 199 pos pengamanan perbatasan.

Sedangkan untuk pengamanan Pulau Terdepan, TNI telah menggelar 14 Pos Pengamanan. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900 kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan darat maupun laut (maritim).

Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG) dan Timor Leste. Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau, empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Sumber : www.beritasatu.com