Kamis, 29 Agustus 2013

TNI Akui Ada Dua Tembakan di Pasar Rebo



RABU, 28 AGUSTUS 2013 | 07:50 WIB


TEMPO.CO, Jakarta - Sumber Tempo menyebut pihak TNI dan kepolisian telah melakukan gelar perkara atas peristiwa penembakan di depan asrama Resimen Zeni Konstruksi (Menzikon) TNI Angkatan Darat, Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo. "TNI membenarkan ada dua peluru yang ditembakkan ke udara, atas perintah perwira piket," ujarnya saat ditemui Tempo Selasa malam, 27 Agustus 2013.

Dua peluru tersebut, kata Sumber Tempo, ditembakkan dari senjata M16. Ia menuturkan, tembakan dilepaskan karena situasi tidak kondusif. Ia mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi mata, ada senjata tajam yang dibawa rombongan pemotor, yang terlibat keributan di depan asrama.

Sumber Tempo menjelaskan, tembakan dilepaskan untuk membubarkan rombongan bersepeda motor. Rombongan itu terlihat hendak menyerang asrama.

Pada Ahad lalu, terjadi tawuran antar kelompokdi depan Markas Menzikon, Pasar Rebo, yang menewaskan Muhamad Saefullah. Korban mengalami luka tembak. Selain itu terdapat dua korban lainnya yang juga mengalami luka tembak dan luka senjata tajam. Keduanya, yakni Muh. Rizky, 19 tahun, warga Ciracas, mengalami luka tembak di paha kanan dan Zulham Harahap, 38 tahun, warga komplek Menzikon TNI AD, luka di kaki sebelah kiri akibat senjata tajam.

Sumber Tempo menjelaskan, saksi peristiwa penembakan di Pasar Rebo pada Senin dini hari, 26 Agustus 2013 melihat pelaku. "Saksi atas nama Dwi Ari Suseno, melihat pelaku berdiri di separator depan markas," ucapnya saat ditemui Tempo, Selasa malam, 27 Agustus 2013.

Ia menuturkan, Dwi berniat melintas di lokasi kejadiaan sebelum melihat sekitar 30 orang dengan sepeda motor bubar dari asrama Resimen Zeni Konstruksi (Menzikon) TNI Angkatan Darat, Jalan Raya Bogor, Pekayon, Pasar Rebo. Karena melihat ada rombongan pemotor bubar, kata Sumber Tempo, Dwi sontak memutar balik motor yang dikendarainya.

Dwi pun mendengar satu kali letusan tepat di depan asrama. "Menurut penuturan Dwi, ada orang berbaju putih keluar dari markas, ke separator, kemudian menembak dua kali ," katanya. Sumber Tempo menyebut sejak peristiwa itu, keberadaan pelaku belum diketahui.
Berdasarkan data yang dihimpun kepolisian, saksi korban, M. Rizki, juga mengatakan pelaku penembakan mengenakan kaos putih, jeans pendek dan tas kecil selempang. Namun menurut dia, pelaku menembak satu kali dari dalam asrama. Selanjutnya, Rizki melihat pelaku mengejar rombongan sampai ke seberang jalan.

Persisnya, dari atas trotoar. Menurut Rizki, pelaku mengarahkan senjata api ke rombongan kemudian terdengar dua kali letusan. "Mengenai punggung kanan M. Syaefullah, bersarang di dada," ucap Sumber Tempo. Tembakan juga mengenai pinggul kanan Rizki.