Kamis, 29 Agustus 2013

TAWURAN DI KOMPLEKS MENZIKON_Penembak Diduga Polisi



JAKARTA — Polisi telah menemu­kan petunjuk untuk mengungkap kasus penembakan dalam insi­den tawuran di depan Kompleks Menzikon, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Petunjuk itu dida­sari keterangan sejumlah saksi yang melihat langsung kejadian itu. "Untuk sementara, ada duga­an pelaku adalah anggota Polri," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni kemarin.

Mulyadi mengatakan sudah mengetahui identitas polisi yang diduga melakukan penembakan itu. Namun, untuk memastikan kebenarannya, penyidik memer­lukan pemeriksaan mendalam. "Namanya sudah ada, selanjutnya akan kami tahan untuk diperiksa," ujarnya."Kalau memang terbukti, akan ditindak sesuai hukum."

Mulyadi menjamin proses penyelidikan dilakukan secara transparan. Karena itu, dia memin­ta masyarakat bersabar untuk menunggu penyelidikan tuntas. "Tidak ada upaya untuk menutup-nutupi kasus ini," katanya.

Seorang penyidik di Polda Metro Jaya mengatakan polisi memiliki barang bukti untuk mengungkap pelaku penemba­kan. Barang bukti itu berupa pro­yektil yang bersarang di tubuh Muhamad Syaifullah, 15 tahun, korban yang tewas. "Proyektil masih diperiksa di Puslabfor Polda Metro," katanya.

Selain barang bukti, penyidik memperoleh petunjuk penting dari seorang saksi berinisial DA. "Dia berada di lokasi dan melihat orang yang menembak korban," kata sumber yang sama. Menurut saksi DA, pelaku penembakan mengenakan kaus putih dan cela­na jins pendek serta mengguna­kan tas kecil.

Disebutkan juga, lelaki berkaus putih itu keluar dari dalam kom­pleks Menzikon ke Jalan Raya Bogor. "Dia berdiri di separator jalan, kemudian melepaskan tem­bakan dua kali," kata sumber itu.

Insiden tawuran itu terjadi pada dinihari, 25 Agustus lalu. Sekelompok remaja bersepeda motor mendatangi kompleks untuk menjemput teman mereka yang ditahan di pos penjagaan.

Namun kedatangan mereka diha­dang penghuni kompleks. Saat itulah terjadi bentrokan fisik yang berujung penembakan.

Syaifullah menjadi korban. Remaja itu tewas setelah peluru menembus punggung kanannya. Selain itu, ada M. Rizky, 19 tahun, yang terluka akibat terserempet peluru, serta Zulham Harahap, 38 tahun, yang menderita luka bacok.

Polisi membentuk tim gabung­an bersama Sub-Denpom Rayon II Cijantung untuk menyelidiki kasus ini. Keterlibatan polisi mili­ter dianggap penting karena didu­ga ada tentara yang terlibat dalam kasus itu. Namun dugaan terse­but dibantah oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Rukman Ahmad. "Tidak ada indikasi pelakunya adalah anggota TNI," ujar Rukman.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Adrianus Meliala, yang juga kriminolog, menilai kasus penembakan ini memang sensitif. Karena itu, wajar saja apabila polisi melibatkan TNI dalam pro­ses penyelidikan. "Karena diduga ada anggota TNI/Polri yang terli­bat," katanya. (AFRILIA SURYANIS | MARIA YUNIAR | ISTMAN MP | SUSENO), Sumber: Koran Tempo (29 Agustus 2013/Kamis, Hal. 03)