Kamis, 29 Agustus 2013

Polisi Lakukan Uji Balistik Terkait Bentrokan Berdarah di Menzikon TNI AD



Created on Wednesday, 28 August 2013 18:51 Published Date


Jakarta, GATRAnews - Pihak kepolisian menetapkan Valentino sebagai salah satu tersangka terkait bentrok berdarah antara sekelompok pemuda dan warga kompleks Menzikon TNI AD Jalan Raya Bogor RT 001/10 Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Minggu (25/8) dinihari lalu. Ia dikenakan Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1954 tentang kepemilikan senjata tajam dengan ancaman kurungan selama 20 tahun. Disamping Valentino, pihak kepolisian juga akan melakukan uji balistik terhadap anak peluru 9 mm yang diambil dari tubuh salah satu korban meninggal, M. Syaifullah.

Pelajar berusian 16 tahun itu meregang nyawa saat timah panas bersarang dibagian punggung belakang. "Ini sedang tes Laboratorium forensik di Mabes Polri. Kita juga akan melakukan uji balistik," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/8). Dia menjelaskan, pengujian tersebut untuk mengetahui dari mana posisi penembak, posisi korban dan bagaimana pelaku penembakan melepasakan tembakan. "Uji balistik untuk mengetahui posisi korban dimana, posisi penembak dimana dan bagaimana orang melepaskan tembakan dan arah peluru darimana.

Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa mendapat siapapun yang dicurigai," ujarnya. Lebih jauh ditambahkan, sejumlah saksi mata menyebutkan bahwa terdengar tujuh kali bunyi letusan dari diikuti oleh dua orang yang keluar dari dalam kompleks. Satu merupakan anggota Polri dan satu lainnya adalah anggota TNI-AD. "Saat ini sedang koordinasi dengan Menzikon. Siapa yang melepaskan tembakan ini masih diselidiki oleh POM- TNI AD dan Polri," tandasnya. Rikwanto menegaskan, jika pelaku penembakan berasal dari kalangan Polri atau TNI tetap akan diproses hukum karena kelalaiannya dalam menjalankan tugas. "Mereka punya kewenangan memegang senpi tapi harus tepat sasaran, tepat momen, tepat waktu dan tidak sampai membunuh. Kalau sampai terbunuhkan lalai orangnya," kata dia. (WFz)