Rabu, 28 Agustus 2013

Penanggulangan Terorisme_RI Tuan Rumah ADMM Plus



JAKARTA: Indonesia dan Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah bersama untuk ADMM Plus dalam kegiatan Counter Terrorism Exertise (CTX), yang akan berlangsung pada 9-13 September mendatang di kawasan IPSC Sentul, Bogor.

"Latihan bersama yang melibatkan 18 negara ini adalah pertama yang pernah dilaksanakan di kawasan Asia Pasifik," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yus­giantoro usai menerima kun­jungan kehormatan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Chuck Hagel, di Kantor Kemhan, Jakarta, Senin (26/8).

Purnomo, dalam kete­rangan tertulis yang diterima Suara Karya di Jakarta, kemarin, berharap, Menhan Chuck Hagel dapat hadir untuk menyaksikan latihan bersama ini.

Kemhan berharap latihan bersama angkatan bersenjata kedua negara terus dilak­sanakan dalam upaya peningkatan profesionalisme TNI. Peningkatan profesional­isme Prajurit TNI ini, seiring dengan upaya pemerintah memodernisasi alutsista TNI, sehingga dapat menjalankan tugas menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan baik.

"Karena itulah, latihan bersama TNI dan Angkatan Bersenjata AS, sangatlah penting untuk membangun kapabilitas dan profesionali­tas prajurit TNI," katanya.

Mengenai kerja sama Defence Institute Reform Initiative (DIRI), Kemhan telah menjadikan program-pro­gram tersebut sebagai bench-mark dalam rangka mening­katkan kualitas sistem pe­rencanaan strategis, penga­daan barang, dan aspek manajerial lainnya.

Berkaitan dengan ren­cana pengadaan helikopter Apache AH-64, Kemhan da­lam rangka membangun ke­kuatan pertahanan akan mempersiapkan Skuadron Apache sebagai helikopter se­rang yang merupakan bagian dari TNI AD.

Perubahan Jadwal pada kesempatan tersebut, Men­han menjelaskan berkaitan dengan ADMM Plus, bahwa pertemuan yang semula ber­langsung tiga tahun sekali, berubah menjadi dua tahun sekali. Dan pertemuan ADMM Retreat di Brunei mendatang, akan mengonfir­masi secara resmi perubahan tersebut.

Dalam pertemuan itu, akan diresmikan pula satu area kerja sama Experts Working Group (EWG) baru, yaitu EWG on Humanitarian Mine Action (HMA). Dengan demikian, tahun depan ADMM Plus EWG memiliki enam area kerja sama, yakni EWG on Humanitarian Assistant and Disaster Relief (HADR), EWG on Peace Keeping Operations (PKO), EWG on Maritime Security (MS), EWG on Counter Terrorism (CT), EWG on Military Medicine (MM), dan EWG on Hu­manitarian Mine Action (HMA).

Purnomo menjelaskan, kunjung an Menhan AS me­nunjukkan kedekatan hu­bungan bilateral, terutama di bidang pertahanan.

"Pertemuan Menteri Per­tahanan kedua negara ini sangat penting dalam upaya menjaga dan menjalin komunikasi, dalam rangka me­wujudkan stabilitas kea­manan kawasan strategis," ujarnya.

Menhan Purnomo Yus­giantoro juga mengapresiasi komitmen Pemerintah AS untuk berkerja sama dengan RI dalam pengembangan ke­mampuan pertahanan me­lalui berbagai program kerja sama pertahanan (defence cooperation), seperti penga­daan alat utama sistem per­senjataan (alutsista) dalam rangka memenuhi MEF.

Menhan RI juga menghar­gai dukungan AS yang dibe­rikan dalam Shangri-La Dialogue pada Juni lalu. Me­ngenai undangan Pemerintah AS kepada Para Menteri Pertahanan ASEAN untuk mengunjungi Hawaii dalam meningkatkan kerja sama pertahanan di Kawasan Asia Pasifik, Menhan menjelas­kan, hal itu akan dibahas dalam pertemuan ADMM Retreat mendatang, yang akan dilaksanakan pada 28 Agustus di Brunei Darus­salam. (Feber S), Sumber Koran: Suara Karya (27 Agustus 2013/Selasa, Hal. 04)