Jumat, 30 Agustus 2013

Kasad Instruksikan Sikat Mafia Minyak

Kamis, 29 Agustus 2013 , 05:31:00

JAMBI-Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Moeldoko menginstruksikan kepada seluruh prajurit TNI di bawah Kodam II Sriwijaya untuk terlibat penuh dalam pengamanan aset negara, khususnya jalur produksi pipa minyak milik pertamina di kawasan Jambi-Sumsel.

Jenderal Moeldoko secara tegas mengatakan TNI akan fokus membantu polisi dalam upaya membersihkan wilayah Jambi-Sumsel dari para mafia minyak. Sehingga kasus pencurian minyak Pertamina bisa ditekan.

Penegasan ini disampaikan Moeldoko kepada wartawan saat berkunjung ke Jambi, di ruang VIP Bandara Sultan Thaha Syaifudin, kemarin (28/8). "Kita fokus lakukan pengamanan di kawasan yang rawan pencurian. TNI akan digerakkan untuk membantu polisi,"tegasnya di dampingi Danrem 042/Gapu Kolonel Inf Eko Budi S dan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Jenderal bintang empat ini menjelaskan bahwa aset Pertamina merupakan milik negara. Pencurian minyak milik Pertamina sama saja dengan mencuri kekayaan negara. TNI sebagai prajurit pertahanan berkewajiban terlibat aktif mengamankan aset negara dari pencurian dan aktivitas mafia minyak.

Calon Panglima TNI ini menegaskan, dirinya tak akan memberi ampun dan mentolerir jika ada prajurit TNI yang terlibat dalam membekingi mafia minyak. "Kita fokus bantu pengamanan. Jika ada prajurit terlibat, akan kita sikat,"tegasnya.

PT Pertamina beberapa waktu lalu menghentikan pengiriman minyak mentah melalui jalur pipa dari Jambi menuju Plaju, Sumsel. Penghentian operasi dilakukan sejak 25 Juli 2013 lalu lantaran pencurian minyak (illegal tapping) dengan cara melobangi pipa minyak sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, Pertamina menemukan sedikitnya 400 titik lokasi pipa minyak yang dilubangi para pencuri.

"Kita tidak main-main. TNI akan bantu polri melalui gugus satuan keamanan yang akan dibentuk,"beber Moeldoko.

Danrem 042/Gapu Kolonel Inf Eko Budi S menambahkan, bahwa TNI dibawah komando Korem Gapu siap menjalankan instruksi dan tugas yang disampaikan Kasad. "Selama ini pun kita sudah fokus membantu Polri dalam pengamanan. Jika ada anggota yang terlibat, tidak akan kita tolerir,"tegasnya.

Sementara itu, Humas Pertamina pusat, Agus Amperianto mengatakan, pihaknya sengaja mengundang Kasad untuk bekerjasama membantu pengamanan aset Pertamina dari para mafia minyak. Menurutnya, salah satu program yang dilakukan adalah dengan menggulirkan gerakan penghijauan pada jalur pipa produksi.

"Tahap 1 ada 100 ribu pohon yang ditanam. Kasad TNI punya komitmen melakukan pendekatan ke wilayah teritorial untuk melibatkan masyarakat dalam membantu mengamankan aset negara, berupa pipa produksi,"jelasnya.

Menurut Agus, akibat pencurian, Pertamina mengalami kerugian sampai Rp 300 Miliar. "Karena kita hentikan pasokan. Lalu disikapi serius oleh pemerintah pusat,"katanya.

Bentuk kerjasama pengamanan itu adalah dengan membentuk Gugus Tugas Sistem keamanan di jalur pipa. Menurutnya, gugus kemanan itu melibatkan unsur pengamanan dari TNI dan Polri agar pipa jalur Tempino-Plaju (Sumsel) bisa segera di operasikan. "Jika Gugus Keamanan ini sudah dibentuk, maka secara bertahap baru akan kita pasok kembali,"ujarnya.

Menurutnya , sejak dihentikan beberapa waktu lalu, hingga kini Pertamina belum memasok kembali minyak melalui pipa Tempino -Palju. Sehingga, kedua daerah turut mengalami kerugian. "Kita berharap bisa segera beroperasi kembali,"ujarnya lagi.

Agus mengatakan, kebocoran paling besar ada di Bayung Lencir. "Ini sudah kritikal. Makanya kita minta bantu TNI," katanya. Dari pencurian itu terjadi lose sampai 1.400 barel dari produksi 12.000 barel perhari.

"Minyak dicuri lalu dikirim ke Tiongkok melalui Babel (Bangka Belitung,red). Kita berharap kerjasama dengan TNI dapat menekan pencurian ini,"pungkasnya. (mui)