Rabu, 07 Agustus 2013

1.458 Personel Gabungan Pantau Rumah Warga


DEPOK - Sebanyak 1.458 perso­nel gabungan akan disebar untuk memantau rumah warga yang di­tinggal mudik di Kota Depok. Se­kitar 450 orang diantaranya ada­lah Polisi dan TNI.

Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polresta Depok, Kompol Suratno mengatakan, kasus pencu­rian rumah yang ditinggal mudik merupakan fenomena lama. Tingkat pengamanan hunian yang minim menjadi pemicunya. "Inilah tragedi yang terjadi pada saat lebaran tiba dan dirayakan masyarakat dengan tradisi mudik. Jadi para pelaku keja­hatan itu dapat THR dari hasil pencurian di rumah warga yang mudik lebaran," tegasnya.

Data Polresta Depok, pada 2010 pencurian rumag saat mudik mencapai 475 kasus yang tersebar di 11 kecamatan. Dari aksi itu, 30 pelaku berhasil di­bekuk dan dijebloskan ke dalam penjara. Se­mentara, 2011 meningkat menjadi 512 kasus dengan tersangka yang berhasil dibekuk 45 orang. Kemu­dian, 2012 aksi ini sedikit menu­run mencapai 409 kasus dan pelaku yang berhasil diringkus 55 orang. Sedangkan, hingga pertengahan 2013, pen­curian rumah sudah mencapai 25 kasus.

"Paling sering di kampung, sebab warganya kebanya­kan cuek dengan hal ini. Kesadaran me­reka yang menurun hingga permasala­han ini sering kali timbul. Memang ra­gam cara mengantisipasi tindak kejahatan ini, namun tetap harus didukung dengan kesadaran yang tinggi dari warga sekitar," ujar Suratno. "

Guna menekan aksi pencurian rumah kosong, Suratno menjelas­kan, pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 450 personil gabungan dari TNI, Polri disejumlah titik rawan. Seperti di wilayah hukum Polsek Cimanggis, Sukmajaya, dan Polsek Beji, Sawangan serta Pancoranmas. Penyebaran perso­nil itu dikarenakan mayoritas pemudik yang pulang ke kam­pung halaman berasal dari lima kecamatan tersebut. Serta, lokasi yang sangat rawan dan kerap kali terjadi aksi pencurian rumah ko­song yang terus dilaporkan setiap jelang lebaran.

Selain menyebarkan patrol terse­but, pihaknya juga menurukan se­kitar 240 personil Babinkantibmas ke setiap lingkungan. Hal itu dila­kukan untuk memberikan sosiali­sasi kepada RT/RW agar menerap­kan Siskamling. Ditambah dengan 786 Kelompok Sadar Masyarakat (Pokdar) untuk memantau dan memonitoring setiap pengaman di lingkungan warga.

"Total personil yang kami kerah­kan mencapai 1.458 personil gabu­ngan, semenjak H-7 mereka sudah kami terjunkan," bebernya. (cok), Sumber Koran: Indo Pos (07 Agustus 2013/Rabu, Hal. 11)