DEPOK - Sebanyak 1.458 personel
gabungan akan disebar untuk memantau rumah warga yang ditinggal mudik di Kota
Depok. Sekitar 450 orang diantaranya adalah Polisi dan TNI.
Kepala Bagian Operasional (Kabagops)
Polresta Depok, Kompol Suratno mengatakan, kasus pencurian rumah yang
ditinggal mudik merupakan fenomena lama. Tingkat pengamanan hunian yang minim
menjadi pemicunya. "Inilah tragedi yang terjadi pada saat lebaran tiba dan
dirayakan masyarakat dengan tradisi mudik. Jadi para pelaku kejahatan itu
dapat THR dari hasil pencurian di rumah warga yang mudik lebaran,"
tegasnya.
Data Polresta Depok, pada 2010
pencurian rumag saat mudik mencapai 475 kasus yang tersebar di 11 kecamatan.
Dari aksi itu, 30 pelaku berhasil dibekuk dan dijebloskan ke dalam penjara. Sementara,
2011 meningkat menjadi 512 kasus dengan tersangka yang berhasil dibekuk 45
orang. Kemudian, 2012 aksi ini sedikit menurun mencapai 409 kasus dan pelaku
yang berhasil diringkus 55 orang. Sedangkan, hingga pertengahan 2013, pencurian
rumah sudah mencapai 25 kasus.
"Paling sering di kampung,
sebab warganya kebanyakan cuek dengan hal ini. Kesadaran mereka yang menurun
hingga permasalahan ini sering kali timbul. Memang ragam cara mengantisipasi
tindak kejahatan ini, namun tetap harus didukung dengan kesadaran yang tinggi
dari warga sekitar," ujar Suratno. "
Guna menekan aksi pencurian rumah
kosong, Suratno menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 450 personil
gabungan dari TNI, Polri disejumlah titik rawan. Seperti di wilayah hukum
Polsek Cimanggis, Sukmajaya, dan Polsek Beji, Sawangan serta Pancoranmas.
Penyebaran personil itu dikarenakan mayoritas pemudik yang pulang ke kampung
halaman berasal dari lima kecamatan tersebut. Serta, lokasi yang sangat rawan
dan kerap kali terjadi aksi pencurian rumah kosong yang terus dilaporkan
setiap jelang lebaran.
Selain menyebarkan patrol tersebut,
pihaknya juga menurukan sekitar 240 personil Babinkantibmas ke setiap
lingkungan. Hal itu dilakukan untuk memberikan sosialisasi kepada RT/RW agar
menerapkan Siskamling. Ditambah dengan 786 Kelompok Sadar Masyarakat (Pokdar)
untuk memantau dan memonitoring setiap pengaman di lingkungan warga.
"Total personil yang kami
kerahkan mencapai 1.458 personil gabungan, semenjak H-7 mereka sudah kami
terjunkan," bebernya. (cok), Sumber Koran: Indo Pos (07 Agustus 2013/Rabu,
Hal. 11)