JAYAPURA — Kelompok sipil
bersenjata (KSB) pimpinan Engga Kiwo, Selasa (6/8), menyerahkan sepucuk
senjata api (senpi) milik kelompoknya sebagai tanda kembalinya kelompok
tersebut ke pangkuan ibu pertiwi, NKRI. Penyerahan senpi jenis revolver itu
dilakukan dalam upacara yang dilakukan di Tiom, Ibu Kota Kabupaten Lanny Jaya
yang dipimpin Dandim Jayawijaya Letkol Infantri Sampe Toding.
Setelah menyerahkan senpi dan
menyatakan kembali serta bergabung dalam wilayah NKRI, kemudian Toding
menyerahkan bendera Merah Putih dan alkitab dalam bahasa Lanny. Toding yang
dihubungi Ayitara dari Jayapura mengakui, KSB pimpinan Engga Kiwo sudah lama
menyatakan ingin hidup damai bersama sanak keluarganya di kampung halaman
dan tidak lagi ingin menganggu masyarakat serta aparat keamanan.
"Keinginan itu kami sambut
baik dan diharapkan diikuti kelompok lainnya yang hingga kini masih memiliki
paham yang berbeda," kata Toding.
Menurut perwira menengah TNI-AD
itu, keinginan kelompok tersebut kembali ke kampung halaman karena saat ini
pemerintah semakin memperhatikan masyarakat sehingga pembangunan dilaksanakan
hingga ke kampung. Mereka menyatakan ingin turut serta bersama masyarakat
lainnya membangun kampungnya sehingga tidak lagi tertinggal.
Pada awal 2013 ratusan anggota
OPM di wilayah perbatasan RI-PNG menyatakan kembali bergabung ke NKRI. Sebanyak
202 orang itu merupakan anak buah Dani Kogoya, yang biasa beroperasi di
Kabupaten Keerom dan Kota Jayapura, Papua.
Sebelumnya, anggota DPRP Papua
mendukung rencana pembangunan rumah bagi para mantan anggota OPM dari kelompok
Goliat Tabuni di kawasan Tingginambut. Ketua DPRD Puncak Jaya Nesco Wonda,
kepada Antara di Jayapura mengatakan bahwa pihaknya sangat setuju rencana
pemerintah membantu membangun rumah bagi anggota OPM yang dipimpin Goliat
Tabuni sebab bagaimanapun mereka adalah bagian dari masyarakat yang berhak
mendapat bantuan dari pemerintah.
Pada pertengahan Mei 2013 mantan
menteri luar negeri OPM Nick Messet menyatakan bahwa Papua tidak mungkin
merdeka karena dunia sudah mengakui Papua atau yang dulu bernama Irian Barat
melalui Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), (antara ed: muhammad hafil), Sumber
Koran: Republika (07 Agustus 2013/Rabu, Hal. 07)